19 Oktober 2014

Apakah Orang Jawa Keturunan Yahudi ? Apakah Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman


Saya masih ragu, karena itu, judul di atas saya beri tanda tanya. Bermula dari sebuah buku karangan KH Fahmi Basya, ahli matematika Qur’an Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, berjudul Borobudur dan Peninggalan Nabi Sulaiman terbitan Zaituna dan PT. Ufuk Publishing, cetakan I Agustus 2012. Materi dalam buku tersebut menurut pengakuan penulis bukan hasil kerja sehari dua hari, tetapi telah melalui penelitian 33 tahun dan revisi puluhan kali. Berbagai fragmen tulisan ini telah diposting di internet dengan nama flying book. Penulis memang tidak main-main, dan menyatakan bahwa kesimpulannya berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an. Pertama yang mengagetkan saya dan juga pembaca lain adalah statement beliau yang mengatakan bahwa Nabi Sulaiman adalah anak Nabi Daud dari seorang perempuan Jawa. Sulaiman adalah satu-satunya nabi yang mempunyai nama depan SU. Dan SU menurut Kyai Haji kelahiran Padang ini adalah identik dengan orang Jawa, seperti Sukarno, Suharto, Supriyono dan seterusnya. Dengan kata lain Sulaiman adalah nabi dari suku Jawa, dan tidak menutup kemungkinan Dawud atau Sulaiman akhirnya menurunkan suku bangsa Jawa sekarang ini. Jawa adalah keturunan Yahudi. Spekalusai yang berkembang istilah “Jawa” berasal dari “Jews”.

Kebangkitan Indonesia Hanya Bisa Diraih Dengan Islam


Setiap tanggal 20 Mei, biasanya di Indonesia selalu diperingati hari kebangkitan Nasional. Hal ini di dasari oleh sebab berdirinya Boedi utomo (BU). Sebuah organisasi yang di gagas oleh para mahasiswa STOVIA di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908. Konon organisasi ini merupakan tonggak baru perlawanan terhadap penjajah.

Wajibkah Umat Islam Memperingati Kebangkitan Nasional?


Setiap penanggalan jatuh pada 20 Mei, media massa sibuk dengan gegap gempita dengan apa yang disebut: “Hari Kebangkitan Nasional”. Tetapi, sesungguhnya adakah “Kebangkitan Nasional” itu mempunyai relasi dengan umat Islam? Sebaliknya, hanya “pepesan kosong”, yang sengaja ingin menjadikan 20 Mei, sebagai sebuah “khurafat” baru? Selain itu, adakah “Kebangkitan Nasional”, mempunyai relasi sejarah dengan umat Islam?

Merayakan Harkitnas 20 Mei, Mewarisi Kebodohan Sejarah


Rasulullah Saw sebagai tauladan terbaik umat manusia sepanjang zaman mengatakan jika dalam melakukan sesuatu itu, manusia harus memahami terlebih dahulu apa yang akan dilakukan atau diperbuatnya. Istlahnya: “Fahmu qabla ‘amal” atau “Paham terlebih dahulu baru melakukan”. Ini merupakan prinsip yang harus diikuti oleh manusia yang oleh Allah Swt diberi akal, sehingga manusia bisa bepikir, memilah yang baik atau buruk, dan tidak melakukan sesuatu hanya karena latah atau berdalih “sudah tradisi”.

Boedi Oetomo Tangannya Freemason


Setiap 20 Mei pemerintah memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Peringatan ini mengacu pada organisasi Boedi Oetomo (BO) yang didirikan pada 20 Mei 1908. Anehnya, kedekatan BO dengan organisasi Freemason tak pernah diungkap sejarah. Ada apa? Het Jong Javaasche Verbond Boedi Oetomo atau Ikatan Pemuda Jawa Boedi Oetomo didirikan di Gedung STOVIA (School tot Opleiding voor Inlandsche Artsen), Batavia, pada 20 Mei 1908.

Kontroversi Kebangkitan Nasional


Beberapa tahun terakhir terutama pasca era reformasi, tema pelurusan sejarah menjadi tema utama yang banyak dikupas di berbagai diskusi. Baik yang sifatnya obrolan ringan, diskusi kampus, seminar, bahkan sampai debat publik. Di dunia maya, diskusi tentang tema inipun marak. Artikel dan komentar yang muncul berasal dari profesi yang berbeda. Mulai dari mahasiswa, dosen, pemerhati sejarah, dan sejarawan turut serta meramaikan tema besar ini.

Pengaruh Nazisme Pada Fasisme di Indonesia


Tulisan berikut merupakan ulasan atas buku yang ditulis oleh Wilson yang berjudul “Orang dan Partai Nazi di Indonesia” yang dimuat di Kompas.com. Pengaruh fasisme Jerman yang dikenal dengan Nazisme ini masuk lewat pengaruh Belanda di Indonesia lewat partai fasis yang pada awalnya didirikan oleh orang-orang Belanda di tanah  Hindia-Belanda (nama Indonesia pada zaman Belanda dulunya).

Menguak Simbol Prasasti Makam Kohler dari Jakarta ke Aceh

Ada dunia lain di Kebon Jahe, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tepatnya di Kerkhof Laan atau Tempat Pemakaman Umum Kebon Jahe Kober. Sekarang resmi dinamakan Museum Taman Prasasti. Letaknya persis diapit Kantor Walikota Jakarta Pusat di sebelah selatan dan Gelanggang Remaja Jakarta Pusat di sebelah utaranya. Berbeda dengan museum lainnya, Museum Taman Prasasti ini menyajikan The Dark Tourism, Wisata Kematian.

Riwayat Hidup dan Pemikiran Auguste Comte


August Comte (1798-1857) lahir di Montpellier, Perancis, 17 Januari 1798 – meninggal di Paris, Perancis, 5 September 1857 pada umur 59 tahun.  Intelektual yang memiliki nama asli Isidore Marie Auguste François Xavier Comte ini dalam dunia pendidikan dikenal sebagai Bapak Sosiologi, selain itu dia dikenal juga sebagai orang pertama yang mengaplikasikan metode ilmiah dalam ilmu sosial. Khazanah pemikirannya telah menjadi cakrawala baru bagi dunia dalam memandang sosiologi.

Tatkala Ratu Safiatuddin Dinobatkan Menjadi Sultanah Perempuan Aceh Pertama, Tahta Kerajaan Aceh Darusslam Berguncang Dalam Perebutan Perkembangan Nasib Kerajaan


Ratu Safiatuddin merupakan Sultanah perempuan pertama di tahta Kerajaan Aceh Darussalam. Ia dinobatkan sebagai ratu menggantikan suaminya Sultan Iskandar Tsani yang memerintah pada tahun 1636-1641. Ratu Safiatuddin dalam khasanah sejarah Kerajaan Aceh Darussalam dikenal dengan nama Sultanah Taju Alam Safiatuddin Syah. Memerintah di Kerajaan Aceh Darussalam dari tahun 1641-1675 masehi, yang juga merupakan anak dari Sultan Iskandar Muda. Sultanah Taju Alam Safiatuddin Syah merupakan wanita pertama yang diangkat menjadi Sultanah di Kerajaan Aceh Darussalam. Ratu Safiatuddin diangkat pada saat Aceh dalam keadaan pergolakan politik, sosial, dan budaya yang tidak stabil karena kaum laki-laki tidak siap dipimpin oleh kaum perempuan.

18 Oktober 2014

Taj Mahal: Kisah Cinta Abadi dan Kisah Misteri Dibalik Dinding Istana


Taj Mahal, seperti halnya Mahatma Gandhi dan Bollywood, akan selalu terikut saat kita membincang India. Bangunan cantik terbuat dari marmer putih itu sejatinya adalah sebuah makam. Bangunan bergaya arsitektur Hindu-Islam itu didirikan pada abad ke-17. Pembangunannya memakan waktu sekitar 20 tahun (1632-1653). Terletak di Agra, negara bagian Uttar-Pradesh, India, 200 kilometer dari New Delhi. Agra berada di sisi Sungai Yamuna (Jumuna), dan sebagaimana kota-kota yang berada di tepi sungai besar, merupakan kota perdagangan dan industri.

Lonceng Cakra Donya: Simbol Persahabatan Aceh Dengan Tiongkok Dalam Catatan dan Lintasan Sejarah


Catatan sejarah tertua dan pertama-tama mengenai kerajaan-kerajaan di Aceh, didapati dari sumber-sumber tulisan sejarah Tiongkok. Dalam catatan sejarah dinasti Liang (506-556), disebutkan adanya suatu kerajaan yang terletak di Sumatra bagian utara pada abad ke-6 yang dinamakan Po-Li dan beragama Budha (sebelum masuknya agama Islam). Pada abad ke 13 teks-teks Tiongkok (Zhao Ru-gua dalam bukunya Zhu-fan zhi) menyebutkan Lan-wu-li (Lamuri) di pantai timur Aceh. Dan pada tahun 1282, diketahui bahwa raja Samudra Pasai mengirim dua orang (Sulaiman dan Shamsuddin) utusan ke Tiongkok. Di dalam catatan Ma Huan (Ying-yai sheng-lan) dalam pelayarannya bersama dengan Laksamana Cheng Ho, dicatat dengan lengkap mengenai kota-kota di Aceh seperti, A-lu (Aru), Su-men-da-la (Samudra), Lan-wu-li (Lamuri).

Gerakan Ikhwanul Muslimin Di Mesir


Ikhwanul Muslimin adalah salah satu jamaah dari umat Islam, mengajak dan menuntut ditegakkannya syariat Allah, hidup di bawah naungan Islam, seperti yang diturunkan Allah kepada Rasulullah saw, dan diserukan oleh para salafush-shalih, bekerja dengannya dan untuknya, keyakinan yang bersih menghujam dalam sanubari, pemahaman yang benar yang merasuk dalam akal dan fikrah, syariah yang mengatur al-jawarih (anggota tubuh), perilaku dan politik. Di kemudian hari, gerakan Ikhwanul Muslimin tersebar ke seluruh dunia. Ikhwanul Muslimin merupakan sebuah organisasi Islam berlandaskan ajaran Islam. Ia merupakan salah satu jamaah dari beberapa jamaah yang ada pada umat Islam, yang memandang bahwa Islam adalah dien yang universal dan menyeluruh, bukan hanya sekedar agama yang mengurusi ibadah ritual saja. Ikhwanul Muslimin memiliki kredo berupa:

Ada Apa dengan Perang Dunia? Bukan Untuk Bertikai (Bagian Keenam - Habis)


Tentara Nazi melakukan pembantaian besar-besaran di setiap wilayah yang mereka duduki di Eropa Timur. Terutama sekali, mereka melakukan tindakan tanpa kenal ampun terhadap bangsa Yahudi, Gipsi, Polandia, dan Slavia, kelompok yang mereka anggap lebih rendah daripada mereka. Satuan SS Nazi khusus yang dibentuk terutama untuk mengadakan pembantaian ini, mulai membunuh semua kelompok sasaran mereka, terutama bangsa Yahudi. Semua wilayah yang sudah diduduki dipenuhi mayat yang tewas dan orang-orang selamat yang meratapi mereka. Para pendeta dan tempat-tempat ibadat merupakan sasaran yang paling disukai oleh Nazi. Mereka membakar dan menghancurkan semua gereja dan membunuh para agamawan.

22 April 2014

Legenda Rencong dan Kisah Geureuda Deuk

Rencong tak sekedar senjata tradisional. Sebuah legenda tentang kerakusan dan kepahlawanan melekat pada senjata berbentuk kalimat Bismillah itu. Dalam sebuah cerita rakyat dikisahkan. Zaman dahulu di daratan Aceh hidup seekor burung raksasa sejenis rajawali, orang Aceh menyebutnya Geureuda. Keberadaan burung raksasa tersebut sangat menggangu kehidupan rakyat. Semua jenis tanaman, buah-buahan dan terbak rakyat dilahapnya.

April Mop: Hari Dimana Umat Islam di Bantai

 “Kalian akan mengikuti sunnah umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, bahkan jika mereka masuk ke dalam lubang biawak, kalian juga masuk kedalamnya.” Mereka bertanya, “wahai Rasulullah, apakah maksudnya umat Yahudi dan Nasrani?” jawab beliau, “Lalu siapa lagi?” (HRMuslim).

6 April 2014

Ada Apa dengan Perang Dunia? Lebih Besar, Lebih Mengerikan (Bagian Kelima)

Perang Dunia I adalah hasil dari seperangkat pola pikir yang menganggap perkelahian dan pertumpahan darah sebagai hukum alam yang penting. Bahkan setelah perang berakhir, pandangan ini masih tetap hidup. Karena tidak mati, pemikiran ini terus menanamkan benih perang yang bahkan lebih besar dan lebih mengerikan. Jerman merupakan pusat ancaman besar ini.

Singa Padang Pasir; Saddam Hussein

Saddam Hussein Abd al-Majid al-Tikriti lahir di Al-Awja, Irak pada tanggal 28 April 1937. Dalam bahasa Arab, nama Saddam berarti orang yang keras kepala atau dia yang menantang, nama Hussein adalah nama kecil ayahnya, Abd al-Majid adalah nama kakeknya, dan at-Tikriti berarti ia dilahirkan dan dibesarkan dekat Tikrit. Ia biasa dipanggil Saddam Hussein, atau hanya Saddam untuk lebih singkatnya.

31 Maret 2014

Romusha; Strategi Jepang Menghadapi Perang Sekutu

Romusha merupakan panggilan untuk orang-orang yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia. Romusha ini berlangsung selama 3 tahun, dari tahan 1942 – 1945. Jumlah korban yang menjadi Romusha sekitar 4 – 10 juta orang, diantaranya petani, para perempuan, dan tokoh-tokoh pergerakan. Tujuan Jepang yaitu ingin mengambil remh-rempah milik Indonesia. Awal mula terbentuknya romusha, ketika Jepang pertama kali datang ke Indonesia disambut dengan gembira, karena Jepang telah membantu Indonesia dalam mengusir Belanda. Tetapi, setelah Jepang tiba di Hindia Belanda, Jepang berubah menjadi lebih licik dan bengis. Mereka tidak tanggung-tanggung mengambil semua sumber-sumber kekayaan alam yang ada di Indonesia.

NKRI Didirikan Di Atas Konsep Yang Salah

Oleh: Dr. Husaini Hasan (Sesepuh Aceh Merdeka)

Saudara-saudara bangsa-bangsa Melayu Nusantara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang anda diami sekarang ini didirikan atas konsep yang salah. Konsep kelanjutan penjajahan Hindia Belanda atas bangsa-bangsa Melayu Nusantara. Indonesia dibentuk atas dasar penyatuan negara-negara atau kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara yang telah ditaklukkan oleh Belanda pada zaman kolonial. Negara-negara taklukkan ini dipaksa oleh Belanda diperintah dibawah Pemerintah Jajahan Belanda yang disebut The Dutch East Indies (Hindia Belanda).

Menguak Konspirasi Gempa dan Tsunami Aceh

Afghanistan dan Iraq sudah binasa, para bankir Wall Street semuanya putus asa mencari-cari cara untuk mengendalikan dunia kita ini, secara tiba-tiba dengan mudahnya Parit Sumatra meledak. Trick or Treat? “Bahkan yang lainnya terlibat menyerang dalam bentuk eco-type of terrorism, mereka dapat merubah iklim, membuat gempa bumi atau meledakkan gunung berapi dari jarak jauh, dengan menggunakan senjata gelombang elektomagnetik” Menteri Pertahanan Amerika, William S. Cohen, April 1997 Big surprise! Kemungkinan Cohen sudah mengetahui terlebih dahulu bahwa sebuah senjata nuklir dapat mendorong terjadinya apa yang dia sebutnya sebagai “gelombang elektromagnetik”.

Bagaimana Kami Menghancurkan Presiden Indonesia; Soekarno ?

Kantor Luar Negeri Inggris menggunakan “trik kotor” dalam ‘membantu menggulingkan Presiden Indonesia Soekarno, pada tahun 1966. Selama 30 tahun, setengah juta orang telah tewas. Pada musim gugur 1965, Norman Reddaway (George Frank Norman Reddaway) seorang yang terpelajar dengan karir yang bagus di Kantor Luar Negeri Inggris, mendapat brifing untuk suatu misi khusus. Duta Besar Inggris untuk Indonesia saat itu, Sir Andrew Gilchrist, baru saja mengunjungi London untuk berdiskusi dengan Kepala Dinas Luar Negeri, Joe Garner. Diskusi itu mengenai Operasi Rahasia (Covert Operations) untuk melemahkan Soekarno, Presiden Indonesia yang merepotkan dan berpikiran mandiri, ternyata tidak berjalan dengan baik. Lalu, Garner dibujuk untuk mengirim Reddaway, pakar propaganda FO, untuk Indonesia.

Aksi-Aksi Trituta (Tiga Tuntutan Rakyat) Pada Tahun 1966

Sejarah lahirnya G-30S/PKI pada waktu masa pemerintahan demokrasi terpimpin pada saat itu pada tanggal 5 juli 1959 maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden dan empat hari Presiden Soekarno mengeluarkan dekritnya,  maka Kabinet Djuanda di bubarkan menjadi Kabinet Kerja, Chaerul Shaleh ditugaskan untuk menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) menurut penetapan presiden No.2 tahun 1959 dengan di bentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).

Ada Apa dengan Perang Dunia? Perang Yang Menggembirakan (bagian ke-4)

Sebelum Perang Dunia, banyak orang berpikir bahwa perang seperti ini akan sangat bermanfaat, dan bahkan diperlukan. Banyak orang yang menyambut perang dan sangat gembira ketika perang diumumkan. Para pemimpin dengan bangga mengirimkan serdadu mereka ke medan peperangan. Penyebab utama kesalahan besar ini adalah keyakinan mereka akan sebuah gagasan, yaitu ajaran Darwin (Darwinisme). Ahli sejarah Amerika, Thomas Knapp dari Loyola University menjelaskan hal ini sebagai berikut:

11 Februari 2014

Putroe Neng, Kisah Hebatnya Wanita Aceh



Aceh, ternyata banyak menyimpan wanita-wanita perkasa. Tidak hanya Laksamana Keumala Hayati yang mampu melawan merubuhkan 100 prajurit Portugis dalam medan Pertempuran pada tahun 1600-an, juga ada wanita perkasa lainnya yang kerap menjadi ikon pejuang wanita Indonesia, Cut Nyak Dien yang dengan segenap jiwa raganya mengorbankan segala yang dimilikinya agar Aceh tidak jatuh ke tangan Penjajah Belanda, begitupun dengan Cut Meutia. Melalui mereka Indonesia dan terutama Aceh dapat bertahan, dan Aceh adalah salah satu daerah yang tidak pernah dikuasai oleh Penjajah.

Mengenang Sejarah Pembubaran Partai Masyumi

Tahun 1959 adalah saat genting dalam kepartaian Indonesia. Setelah kebebasan yang dipertontonkan empat tahun sebelumnya, Presiden Soekarno mengeluarkan Pnps No 7 Tahun 1959 yang membatasi gerak partai. Tekanan terhadap partai semakin berat setelah dikeluarkannya Keputusan Presiden No 128 Tahun 1960 yang menyatakan, partai yang diakui pemerintah hanyalah PNI, NU, PKI, Partai Katolik, Partai Indonesia (Partindo), PSII , Partai Kristen Indonesia (Parkindo), IPKI, Perti, dan Murba. Sementara Masyumi dan PSI bernasib sama dengan puluhan partai lain nya, tidak diakui dan dibubarkan.

Ada Apa Dengan Perang Dunia? (bagian ketiga)



Perang Dunia I menandai mulai munculnya sejumlah besar gejala yang mematikan. Salah satu di antaranya adalah bahwa perang mulai menyerang tidak hanya pasukan tentara, tetapi juga rakyat sipil. Pengeboman pertama yang ditujukan kepada penduduk sipil adalah serangan pada tahun 1915 ke Inggris oleh pesawat zeppelin Jerman. Bom yang dijatuhkan dari pesawat zeppelin ini meminta korban nyawa banyak orang tak berdosa.

4 Februari 2014

Tuhan Yang Maha Tenggelam (Bagian 2-Habis)



Pada postingan tanggla 15 Januari 2014 http://chaerolriezal.blogspot.com/2014/01/tuhan-yang-maha-tenggelam-bagian-1.html, kita telah membahas tentang salah satu peradaban tertua di dunia yaitu Mesir. Penemuan-penemuan tulisan, pemanfaatan Sunagi Nil, Peradaban Fir’un, hingga kepercayaan bangsa Mesir, kesemua itu terangkul dalam tema “Tuhan Yang Maha Tenggelam bagian 1”. Tulisan “Tuhan Yang Maha Tenggelam bagian 1” tersebut ditulis secara bersambung, dan untuk melanjuti tulisan bagian pertama, maka para kesempatan ini kita akan mencoba memaparkan tulisan “Tuhan Yang Maha Tenggelam bagian 2 - habis”.

Tenggelamnya Kapal Anti Tenggelam; Titanic



Bencana maritim terburuk sepanjang sejarah dunia terjadi tahun 1912. Kala itu, dunia menyaksikan tenggelamnya Titanic, kapal terbesar dan termewah yang pernah dibuat. Dengan tinggi 55 meter dan panjang 275 meter, Titanic memiliki rancangan sangat hebat, dan dilukiskan sebagai lambang kebanggaan bangsa Inggris. Banyak yang berkata Titanic takkan mungkin pernah tenggelam. Namun, setelah menabrak gunung es raksasa dalam pelayaran perdananya, Titanic rusak parah, lalu tenggelam di laut Atlantik secara mengenaskan. Uniknya, karena dianggap takkan mungkin tenggelam, hanya sedikit perahu sekoci yang tersedia. Akibatnya, sekitar 1500 penumpangnya tewas tenggelam di perairan es, termasuk para hartawan dan kaum bangsawan Inggris.

Sultan Iskandar Muda Pahlawan atau Petualang



Oleh:

T. Irwansyah

Erida Sapriani

Sultan Iskandar Muda merupakan raja paling berpengaruh pada Kerajaan Aceh. Ia lahir di Aceh pada tahun 1593. Nama kecilnya adalah Perkasa Alam. Dari pihak ibu, Sultan Iskandar Muda merupakan keturunan dari Raja Darul-Kamal, sedangkan dari pihak ayah ia merupakan keturunan Raja Makota Alam. Ibunya bernama Putri Raja Indra Bangsa, atau nama lainnya Paduka Syah Alam, yang merupakan anak dari Sultan Alauddin Riayat Syah, Sultan Aceh ke-10. Putri Raja Indra Bangsa menikah dengan Sultan Mansyur Syah, putra dari Sultan Abdul Jalil (yang merupakan putra dari Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahhar, Sultan Aceh ke-3). Jadi, sebenarnya ayah dan ibu dari Sultan Iskandar Muda merupakan sama-sama pewaris kerajaan.

Sejarah Masuk Dan Berkembangnya Islam Di Aceh



Oleh:

Desy Nazia Putri

Fahzian Aldevan

Masuknya Islam Ke Aceh

Hampir semua ahli sejarah menyatakan bahwa dearah Indonesia yang mula-mula di masuki Islam ialah daerah Aceh. Berdasarkan kesimpulan seminar tentang masuknya Islam ke Indonesia yang berlangsung di Medan pada tanggal 17 – 20 Maret 1963, yaitu:

·         Islam untuk pertama kalinya telah masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M, dan langsung dari Arab.

·         Daerah yang pertama kali didatangi oleh Islam adalah pesisir Sumatera, adapun kerajaan Islam yang pertama adalah di Pasai.

·         Dalam proses pengislaman selanjutnya, orang-orang Islam Indonesia ikut aktif mengambil peranan dan proses penyiaran Islam dilakukan secara damai.

·         Keterangan Islam di Aceh, ikut mencerdaskan rakyat dan membawa peradaban yang tinggi dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia.

Misteri Raja Si Ujud Dalam Hikaya Malem Dagang



Oleh:

Geubrina Rezki

Afzalul Zikrinim

Hikayat Malem Dagang adalah syair kepahlawanan Aceh.Isinya mengisahkan penyerangan Sultan Aceh Iskandar Muda terhadap Portugis yang berkuasa di Malaka.Kerajaan Malaka ditaklukkan Portugis pada tahun 1511 M. Sultan Malaka dan keturunannya menyingkir dan mendirikan kerajaan Johor. Sekarang Malaka dan Johor keduanya merupakan dua negara bagian/provinsi di Malaysia.Penyerangan Aceh terhadap Portugis di Malaka adalah kenyataan sejarah, baik sebelum masa Sultan Iskandar Muda maupun di saat beliau berkuasa. Dalam disertasi sejarawan Perancis, Denys Lombard yang telah diterjemahkan, disebutkan bahwa “Kerajaan Aceh-zaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636), juga memuat daftar penyerangan Aceh ke Malaka, yaitu pada tahun: 1537, 1547, 1568, 1573, 1575, 1582, 1587, 1606. Pada tahun-tahun itu, Portugis menyerang Aceh.Benteng-benteng mereka masih bersisa di Krueng Raya.Selanjutnya, tahun 1613-1615, Aceh menyerang Johor, karena membantu Portugis.Kemudian, tahun 1617, Aceh menyerang Pahang, karena bersekutu dengan Portugis. Disebutkan pula, pada tahun 1623 dan 1629 M, hal yang sama terjadi.Fakta sejarah ini sedikit sekali disinggung dalam sumber-sumber tertulis Aceh.Di antara yang secuil itu, Hikayat Malem Daganglah satu-satunya. Sementara dalam Hikayat Prang Peringgi (artinya, Hikayat Perang Portugis), sama sekali tidak menyinggung data-data sejarahnya, kecuali semangat jihad saja.Karena Hikayat Malem Dagang (buat selanjutnya disingkat dengan HMD) bukanlah kitab/buku sejarah, muncullah beragam hasil analisis tentang para pelaku dalam kisah itu.Begitu pula mengenai waktu dan lokasi dalam cerita tersebut.Masalah pendapat-pendapat para pengkaji hikayat itulah yang diperbincangkan dalam tulisan ini.

Kerajaan Islam yang Pertama di Nusantara Kerajaan Perlak atau Samudera Pasai ?



Oleh:

Nanda Winar Sagita

Cut Ade Maudalena

Masuknya pengaruh islam ke Indonesia masih menimbulkan banyak kontroversi yang belum terpecahkan. Salah satu yang paling terkenal adalah tentang mana yang lebih dulu berdiri antara kerajaan Perlak dan kerajaan Samudera Pasai. Dalam makalah ini, kami akan mengungkapkan beberapa argumen dari berbagai referensi yang menelaah tentang kedua kerajaan tersebut.

Kenapa Ada Siang Dan Malam?



Teman-teman, lagi asyik-asyik main, eeeh matahari mulai tenggelam, mama pun memanggil kita untuk pulang ke rumah karena hari mulai gelap. Teman kamu Chaerol Riezal berpikir kenapa sih ada siang dan malam? Kenapa hari itu tidak siang saja, kan asyik terang benderang terus. Teman-teman juga pernah berpikir seperti Chaerol Riezl ya? Sudah sejak lama, manusia selalu mencoba mencari tahu setiap kejadian-kejadian nyata yang terjadi di sekelilingnya. Salah satu yang menjadi pertanyaan adalah tentang pergantian siang dan malam, dan kaitannya dengan perubahan musim yang berbeda di beberapa belahan bumi. 

Kebudayaan Masyarakat Nagan Raya



Oleh:

Syahrul Indra

Sebelum saya ceritakan kebudayaan Nagan Raya alangkah baiknya pembaca mengetahui asal usul kabupaten Nagan Raya. Kabupaten Nagan Raya adalah salah satu kabupaten dari Barat-Selatan yang berdiri berdasarkan UU nomor 4 tahun 2002 sebagai hasil pemekaran dari Aceh Barat. kata nagan merupakan kependekan dari Seunagan yang menunjukkan lima kata kecamatan hasil pemekaran, pemberian nama seunagan ini memiliki cerita yang mirip dengan dongeng. Bedasarkan cerita orang-orang tua yang ada dikecamatan tersebut bahwa seunagan berasal dari “seuh naga” yang terjemahannya sisa yang dimakan oleh naga. Konon ceritanya serombongan pendatang kalau kita lihat dari sejarahnya bahwa pendatang yang datang ke Barat-Selatan ialah penduduk dari Pidie dan Aceh Rayeuk yang masa kesultanan Aceh untuk membuka kerajaan kecil diwilayah Barat-Selatan yang dipimpin oleh Ule Balang, dan mereka selain untuk mendirikan kerajaan mereka juga ingin membuka lahan pertanian yang dianggap tanahnya masih subur untuk penanaman tumbuhan dan lain-lain.

Hubungan Kerajaan Aceh Darussalam Dan Kerajaan Melayu Malaysia



Oleh:

Wan Dian Armando

Amul Huzni

Sejak berabad-abad yang lalu, hubungan antara Aceh yang terletak di utara pulau Sumatera, Indonesia dengan semenanjung Tanah Melayu(Malaysia Barat) sudah terjalin sangat erat. Orang Aceh lebih senang menyebut Malaysia dengan sebutan Malaya. Sejak dahulu, jika ada yang mengatakan baru pulang dari Malaya adalah sesuatu yang menakjubkan dan dianggap sangat mulia. Namun demikian, sejarah mencatat bahwa kedua wilayah ini menjalin hubungan yang lebih erat, berkesan dan kadangkala tragis, disekitar abad 16-17 Masehi, yakni ketika Aceh terkenal sebagai kerajaan islam yang besar dan berpengaruh di Nusantara dan imperialisme Barat sedang giat   mengancam kerajaan-kerajaan islam di seluruh kawasan tersebut.

Hamzah Fansuri Bapak Bahasa Dan Kesusastraan Aceh Malaya



Oleh :

Oga Umar Dhani

Meri Andriani

Pasti semua orang akan mengenal dengan Syehk Hamzah Fansuri dan bagi kalangan orang yang mengkaji sejarah sastra dan islam di kawasan Asia Tenggara pasti tidak dapat menyampingkan tokoh ini.Ia adalah sosok sufi dan penyair Melayu yang sangat berpengaruh pada masanya dan bahkan sampai beberapa abad setelahnya.Ia juga merupakan sosok ulama dan birokrat yang kritis terhadap penguasa.Namun sejarah kehidupan tokoh ini masih diliputi oleh misteri.namun para peneliti terus melakukan penelitian mengenai Hamzah Fansuri dikarenakan ada asumsi yang kuat bahwa tokoh sufi dan penyair ini telah memiliki peran dan pengaruh yang besar di kawasan Asia tenggara,Khususnya di Aceh.Sejarah Aceh bila dipelajari sangat unik dan menarik karena selain Aceh dikenal dalam sejarah sebagai negeri yang suka berperang namun juga Aceh merupakan Negeri yang menghasilkan  seorang cendekiawan, ulama tasawuf, sastrawan dan budayawan terkemuka bahkan pemikiran dan syair-syairnya dikenal di berbagai negeri beliau adalah Syekh Hamzah Fansuri yang masa hidupnya yaitu pada masa Aceh dibawah kesultanan Iskandar Muda.

Gereja Setan dan Baphomet (Menguak Sejarah Setanisme - bagian ke-2)



Setanisme secara singkat dapat diartikan sebagai penyembahan setan dan menjadikannya sebagai tuhan. Selain menolak Allah, semua agama dan nilai keagamaan, gerakan jahat ini memiliki ajaran melaksanakan hal-hal yang oleh agama dianggap berdosa. Setanisme juga menerima setan, lambang kejahatan, sebagai pemimpin dan pembimbing.

Dari Kerajaan Lamuri ke Kerajaan Aceh Darussalam



Oleh :

Robi Oskar

Mentari

Kerajaan Lamuri, yang terletak di lokasi Banda Aceh sekarang, adalah salah satu negeri yang tercantum pada prasasti Tanjore, di India Selatan. Monumen itu dibangun oleh Raja Rajendra Cola I pada tahun 1030 Masehi untuk mengenang sukses militernya ke beberapa negeri di Sumatera dan Semenanjung Melayu sekitar tahun 1023-1024. Dari prasasti Tanjore dapat diketahui bahwa Lamuri sudah berdiri. Dan dikuatkan oleh laporan perjalanan saudagar Sulayman, Lamuri sudah berdiri paling lambat di awal abad IX. Di lain pihak, pengunjung-pengunjung Arab yang singgah di Lamuri masih tidak menyebutkan Pasai dan Perlak. Kedua negeri ini baru tarcatat oleh Marco Polo. Memerhatikan beberapa nama kota yang disebutnya, cukup alasan mempercayai bahwa Marco Polo sudah berkunjung ke Sumatera. Dia menyebut Lamuri: Lambri.

Benarkah Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman ?



Oleh : Muhammad Noval

Minggu 5 januari 2014 aku memulai kembali menulis setelah cukup lama fakum dalam dunia tulis menulis, entah kenapa kali ini hatiku tergugah untuk memulai kembali dengan coretan-coretan yang mungkin  bermanfaat bagi orang lain sekaligus sangat berarti bagiku, karna guru saya pernah berkata bahwa “tulisan bisa merubah dunia’’. Pertama aku akan menceritakan sedikit tentang  perkembangan mahasiswa FKIP khususnya prody sejarah. Dalam beberapa bulan terakhir mahasiswa sejarah seakan sudah bangun dari tidur panjangnya buktinya mereka sudah membuat beberapa acara diantaranya seminar sejarah tentang pahlawan, juga kunjungan-kunjungan ke tempat-tempat bersejarah. Hal ini membuat ketua prody kami sempat kagum dengan mahasiswa sejarah. Kenapa demikian???  Itu terjadi karena himpunan sejarah suadah hampir 4 tahun tidak mengadakan seminar. Jadi pantas jika ketua prody mengapresiasi keberhasilan seminar tersebut.

Ada Apa Dengan Perang Dunia? Demi Belasan Kilometer Ratusan Ribu Tewas (bagian kedua)



Perang parit menjadi strategi utama Perang Dunia Pertama. Selama beberapa tahun berikutnya, bisa dikatakan para serdadu hidup dalam parit-parit ini. Kehidupan di sana benar-benar sulit. Para prajurit hidup dalam ancaman terus-menerus dibom, dan mereka tak henti-hentinya menghadapi ketakutan dan ketegangan yang luar biasa. Mayat mereka yang telah tewas terpaksa dibiarkan di tempat-tempat ini, dan para serdadu harus tidur di samping mayat-mayat tersebut. Bila turun hujan, parit-parit itu dibanjiri lumpur.

Aceh Pada Masa Purbakala



Zaman prasejarah di Aceh masih dapat kita ketahui hasil karya atau hasil kajian-kajian para arkeologi. Untuk mengetahui asal usul penghuni pertama yang menghuni wilayah Aceh tidak mudah di tentukan, namun dari data-data peninggalan sejarah purbakala membuktikan bahwa sudah ada manusia di Aceh pada masa prasejarah. Proses penelitian masa prasejarah di Aceh cukup lama, hal itu di karnakan penelitian Arkeologi masih langka/masih kurang. Namun walaupun data penelitian purbakala masih minim, tetapi tidak mengurangi  kita untuk menelusuri kondisi pada zaman tersebut. Harapan kita semua, makalah yang kami buat ini dapat menorong minat terhadap kajian Sejarah untuk para sejarawan dan Arkeologi. Oleh karana itu, kita membutuhkan pegangan yang kuat sehingga tidak terjadi kesalahan dalam gambaran atau penulisan sejarah Aceh.

Aceh Dibawah Kepimimpinan Sultan Iskandar Tsani

Oleh:

Abdul Ghani

Dewi Patona

Pada tanggal 12 dzulqaidah 916 H (1511 M) Iskandar Tsani atau Ali Mughayat Syah dilantik (dinobatkan) menjadi Sulthan kerajaan Aceh dengan gelar Sultan Alauddin Ali Mghayat Syah, pada tanggal 12 dzulhijjah tahun 936 H (7 agustus 1530 M), Sultan Ali Mughayat Syah mangkat setelah beliau berhasil menyelesaikan  program kerjanya yang utama yaitu berhasil mengusir protugis dari seluruh daratan Aceh. Setelah Aceh Berjaya menyerang Pahang pada tahun 1618, dan Sulthan Iskadar Tsani dari Pahang dibawa ke Aceh. Dan setelah permaisuri dari Pahang menjadi janda Sultan Iskandar muda menikahi puteri Pahang tersebut, yang oleh rakyat dikenal dengan sebutan Putroe Phang yang sangat cantik. Dan waktu itu Slthan Iskandar Tsani masik berumur tujuh tahun dan dijadikan anak angkat oleh Sultan Iskandar Muda. pada usia Sembilan tahun Iskandar Tsani dinikahkan oleh Sulthan Iskandar Muda dengan putrinya Sri Alam , dan pada usia 10 tahun Sultan Tsani diresmikan menjadi putra mahkota, unyuk menggatikan Sulthan Iskandar Muda kelak ( apabila beliau sudah tutup usia).

17 Januari 2014

Snouck Hurgronye, Sang Muallaf Palsu Demi Mempelajari Islam di Makkah



Cristian Snouck Hurgronje atau Abdul Gafar atau Abu Puteh adalah sebuah nama yang telah ditinggalkan dalam benak Rakyat Aceh. Nama itu tak asing lagi dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, khususnya di masa perang Belanda di Aceh dalam rentan waktu 1873-1942. Berkat informasi yang dipasok sang orientalis yang menguasai budaya Aceh dan Islam itu, pasukan kolonial Belanda yang sejak awal telah frustasi terhadap sengitnya perlawanan yang diberikan oleh pejuang Aceh, kemudian secara perlahan-lahan seperti telah mengetahui titik kelemahan Aceh dan bertekat ingin menguasai Aceh, dan tentunya atas saran dari Snouck Hurgronye tersebut. Rupanya, kiprah warga Belanda itu tak hanya tercatat di bumi Serambi Mekkah saja. Jejak kaki Hurgronje (1857-1936) juga sampai ke Makkah yang sesungguhnya di Arab Saudi. Demi mempelajari Islam, ritual haji, dan kehidupan masyarakat di Makkah, lulusan jurusan teologi di Universitas Lieden, ini pernah tinggal selama sekitar tujuh bulan di Kota Suci itu.

Mengungkap Kiprah Perjanalan Sang Bangsawan; Uleebalang Aceh



Mengenai literatur yang meriwayatkan Uleebalang Aceh terbatas sekali, sehingga agak sulit mengungkap secara detail tentang status dan peranan Uleebalang dalam pemerintahan Aceh di masa silam. Untung, catatan pribadi beberapa pegawai pemerintah Belanda yang bertugas di Aceh merekamnya. Menurut sejarahnya, jabatan Uleebalang sudah lama dikenal di Aceh – paling tidak – sejak tahun 1641-1675 (semasa pemerintahan Sultan Safiyat ad-Din Taj al-Alam dan Raja Permaisuri Putri Sri 'Alam 1675-1678 Sultan Naquiyat ad-Din Nur al-Alam) sudah wujud. Njak Asiah atau Tjut Njak Karti yang dipanggil juga Tjut Njak Keureutoë, adalah Uleebalang bijak yang memimpin wilayah Keureutoë dan sekitarnya (priode: 1641-1675). Dalam rentang masa yang sama, Uleebalang Tjut Njak Fatimah berkuasa di Meulaboh.

Aceh di Mata P.J Veth



Yang paling mengagumkan dari semua contoh pemerintahan di Nusantara adalah terdapat di Kerajaan Aceh Sumatera, suatu kerajaan yang mempunyai tempat yang sangat penting dalam sejarah.” (P J Veth). Menurut sejarawan Aceh, Rusdi Sufi dalam tulisannya Sultanah Safiatuddin Syah yang dibukukan bersama tulisan para sejarawan lainnya tentang pemerintahan sultanah di Aceh dalam Prominent Woment in The Glimpse of History. Pemerintahan sultanah di Aceh mendapat perhatian dari para penulis sejarah di Eropa. Salah satunya adalah P. J Veth, seorang profesor dalam etnologi dan geografi di Universitas Leiden, Belanda.

Buku Api Sejarah; Mengungkap Yang Tersembunyi dan Disembunyikan



Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (Qs. Huud 11:120). Upaya deislamisasi penulisan Sejarah Indonesia sudah berlangsung cukup lama. Secara sistemik proses deislamisasi penulisan Sejarah Indonesia, menjadikan peran Ulama dan Santri dibidang ipoleksusbudhankam, tidak mendapat tempat yang terhormat dalam penulisan Sejarah Indonesia. Sementara masyarakat awam dan Cendekiawan Muslim sangat kurang memperhatikannya. Mereka mengira penulisan sejarah yang benar adalah yang pernah dituliskan terlebih dahulu oleh sejarawan Belanda.

16 Januari 2014

Upacara Turun Tanah Pada Rakyat Aceh



Masyarakat Aceh, sebagaimana masyarakat lainnya di Indonesia, mempercayai bahwa masa peralihan dari kehidupan seseorang (dari kelahiran sampai kematian) adalah masa-masa yang krisis2. Untuk itu, perlu adanya suatu usaha menetralkannya. Wujud dari usaha itu adalah berbagai bentuk upacara di lingkaran hidup individu, seperti upacara: kehamilan, kelahiran, turun tanah, perkawinan dan kematian. Dalam artikel ini hanya akan diuraikan salah satu upacara di lingkaran hidup individu yang dilakukan oleh masyarakat Aceh, yaitu upacara turun tanah. Uraian meliputi: peralatan dan perlengkapan, tata laksana, dan nilai budaya yang terkandung dalam upacara turun tanah.

Adat Aceh Dalam Acara Peutron Aneuk



Negara-negara di dunia umumnya memiliki masyarakat yang majemuk. Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang memiliki berbagai kebudayaan khusus yang jelas sekali. Demikian juga dengan Negara kita Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda dengan suku bangsa lainnya. Indonesia merupakan negara yang menganut pluralitas di bidang hukum, dimana diakui keberadaan hukum barat, hukum agama dan hukum adat. Dalam prakteknya (deskriptif) sebagian masyarak masih menggunakan hukum adat untuk mengelola ketertiban di lingkungannya. Di tinjau secara preskripsi (dimana hukum adat dijadikan landasan dalam menetapkan keputusan atau peraturan perundangan), secara resmi, diakui keberadaaanya namun dibatasi dalam peranannya. Beberapa contoh terkait adalah UU dibidang agraria No.5/1960 yang mengakui keberadaan hukum adat dalam kepemilikan tanah dan proses perkawinan dan lain-lain. (Subekti: 1992: 67).

15 Januari 2014

Perlawanan Laksamana Keumala Hayati Terhadap Segala Bentuk Imperialisme Dan Kolonialisme Eropa

Oleh:

Afriansyah

Fitrianadewinta

Amul Hustni

Aceh terletak di ujung bagian Utara pulau Sumatera, bagian paling barat dan paling utara dari kepulauan Indonesia. Secara astronomis dapat ditentukan bahwa daerah ini terletak antara 95’ 13’ dan 98’ 17’ bujut timur dan 2’ 48’ dan 5’ 40’lintar untara. Dengan melihat posisinya yang demikian, Aceh dapat disebut sebagai pintu gerbang sebelah barat kepulauan Indonesia. Karena letaknya yang sangat strategis ini dalam perjalanan sejarahnya Aceh banyak dikunjungi oleh bangsa asing dengan berbagai kepentingan perdagangan,diplomasi,dan sebagainya. Kedatangan bangsa asing ini merupakan salah satu hal penting bagi perkembangan Aceh baik secara politik,kultur,dan ekonominya. Meski pun demikian diantara para pendatang asing  tersebut banyak yang melakukan tindakan-tindakan yang didorong oleh kolonialisme dan imprialisme, baik di Aceh dan kawasan sekitarnya. Oleh karena itu timbullah sikap antagonistis dan reaksi perlawanan oleh rakyat Aceh. Perlawanan-perlawanan itu dilakukan untuk mempertahankan eksistensi pihak yang bersangkutan. Bansa asing yang pertama kali melakukan kontak dan berkonflik dengan Aceh yaitu bangsa Portugis.