Pada saat fajar menyingsing, tanggal
17 Agustus 1945, para pemimpin bangsa Indonesia yang terlibat dalam perumusan
teks proklamasi baru keluar dari rumah Laksamana Maeda. Mereka telah sepakat
untuk melaksanakan upacara proklamasi kemerdekaan di depan rumah kediaman Bung
Karno. Bung Hatta menugaskan B.M. Diah agar memperbanyak atau menggandakan teks
proklamasi dan menyebarluaskannya.
Berkat kerja keras para pemuda, pagi
hari rumah kediaman Bung Karno telah dipadati massa, para pemuda, dan
tokoh-tokoh PPKI untuk turut menyaksikan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Pasukan Peta dengan senjata lengkap berjaga-jaga di sekitar rumah
Bung Karno. Komandannya Shudancho Latif Hendraningrat dan Shudancho Arifin Abdurahman,
sibuk mempersiapkan keperluan upacara dan memimpin anak buahnya.
Sementara itu, Sekretaris Ir.
Soekarno, menugaskan S. Soehoed, komandan pengawal rumah Bung Karno dan
pemimpin Barisan Pelopor, agar menyiapkan tiang bendera dari bambu. Bendera
Merah Putih telah pula disiapkan oleh Fatmawati Soekarno. Bendera Merah Putih
itu dijahitnya sendiri.
Upacara proklamasi kemerdekaan
Indonesia dilaksanakan secara sederhana dengan ururtan acara sebagai berikut:
a. Pembacaan
Proklamasi.
b. Pengibaran
bendera Merah Putih.
c. Sambutan
Walikota Soewirjo dan Dr. Moewardi.
Sekalipun sederhana, upacara
proklamasi dilakukan dengan penuh hidmat dan rasa haru. Dengan suara mantap Ir.
Soekarno mengucapkan pidato pendahuluan, yang disusul kemudian dengan pembacaan
teks Proklamasi Kemerdekaan. Upacara dilanjtkan dengan pengibaran bendera Merah
Putih. Acara ini diiringi oleh nyanyian lagu Indonesia Raya karya Wage Rudolf
Soepratman. Upacara kemudian ditutup dengan sambutan Walikota Soewirjo dan Dr.
Moewardi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar