Bunga Rampai Aceh

Selamat Datang Di "Bunga Rampai Aceh" Http://ChaerolRiezal.Blogspot.Com

11 Februari 2014

Putroe Neng, Kisah Hebatnya Wanita Aceh



Aceh, ternyata banyak menyimpan wanita-wanita perkasa. Tidak hanya Laksamana Keumala Hayati yang mampu melawan merubuhkan 100 prajurit Portugis dalam medan Pertempuran pada tahun 1600-an, juga ada wanita perkasa lainnya yang kerap menjadi ikon pejuang wanita Indonesia, Cut Nyak Dien yang dengan segenap jiwa raganya mengorbankan segala yang dimilikinya agar Aceh tidak jatuh ke tangan Penjajah Belanda, begitupun dengan Cut Meutia. Melalui mereka Indonesia dan terutama Aceh dapat bertahan, dan Aceh adalah salah satu daerah yang tidak pernah dikuasai oleh Penjajah.

Mengenang Sejarah Pembubaran Partai Masyumi

Tahun 1959 adalah saat genting dalam kepartaian Indonesia. Setelah kebebasan yang dipertontonkan empat tahun sebelumnya, Presiden Soekarno mengeluarkan Pnps No 7 Tahun 1959 yang membatasi gerak partai. Tekanan terhadap partai semakin berat setelah dikeluarkannya Keputusan Presiden No 128 Tahun 1960 yang menyatakan, partai yang diakui pemerintah hanyalah PNI, NU, PKI, Partai Katolik, Partai Indonesia (Partindo), PSII , Partai Kristen Indonesia (Parkindo), IPKI, Perti, dan Murba. Sementara Masyumi dan PSI bernasib sama dengan puluhan partai lain nya, tidak diakui dan dibubarkan.

Ada Apa Dengan Perang Dunia? (bagian ketiga)



Perang Dunia I menandai mulai munculnya sejumlah besar gejala yang mematikan. Salah satu di antaranya adalah bahwa perang mulai menyerang tidak hanya pasukan tentara, tetapi juga rakyat sipil. Pengeboman pertama yang ditujukan kepada penduduk sipil adalah serangan pada tahun 1915 ke Inggris oleh pesawat zeppelin Jerman. Bom yang dijatuhkan dari pesawat zeppelin ini meminta korban nyawa banyak orang tak berdosa.

4 Februari 2014

Tuhan Yang Maha Tenggelam (Bagian 2-Habis)



Pada postingan tanggla 15 Januari 2014 http://chaerolriezal.blogspot.com/2014/01/tuhan-yang-maha-tenggelam-bagian-1.html, kita telah membahas tentang salah satu peradaban tertua di dunia yaitu Mesir. Penemuan-penemuan tulisan, pemanfaatan Sunagi Nil, Peradaban Fir’un, hingga kepercayaan bangsa Mesir, kesemua itu terangkul dalam tema “Tuhan Yang Maha Tenggelam bagian 1”. Tulisan “Tuhan Yang Maha Tenggelam bagian 1” tersebut ditulis secara bersambung, dan untuk melanjuti tulisan bagian pertama, maka para kesempatan ini kita akan mencoba memaparkan tulisan “Tuhan Yang Maha Tenggelam bagian 2 - habis”.

Tenggelamnya Kapal Anti Tenggelam; Titanic



Bencana maritim terburuk sepanjang sejarah dunia terjadi tahun 1912. Kala itu, dunia menyaksikan tenggelamnya Titanic, kapal terbesar dan termewah yang pernah dibuat. Dengan tinggi 55 meter dan panjang 275 meter, Titanic memiliki rancangan sangat hebat, dan dilukiskan sebagai lambang kebanggaan bangsa Inggris. Banyak yang berkata Titanic takkan mungkin pernah tenggelam. Namun, setelah menabrak gunung es raksasa dalam pelayaran perdananya, Titanic rusak parah, lalu tenggelam di laut Atlantik secara mengenaskan. Uniknya, karena dianggap takkan mungkin tenggelam, hanya sedikit perahu sekoci yang tersedia. Akibatnya, sekitar 1500 penumpangnya tewas tenggelam di perairan es, termasuk para hartawan dan kaum bangsawan Inggris.

Sultan Iskandar Muda Pahlawan atau Petualang



Oleh:

T. Irwansyah

Erida Sapriani

Sultan Iskandar Muda merupakan raja paling berpengaruh pada Kerajaan Aceh. Ia lahir di Aceh pada tahun 1593. Nama kecilnya adalah Perkasa Alam. Dari pihak ibu, Sultan Iskandar Muda merupakan keturunan dari Raja Darul-Kamal, sedangkan dari pihak ayah ia merupakan keturunan Raja Makota Alam. Ibunya bernama Putri Raja Indra Bangsa, atau nama lainnya Paduka Syah Alam, yang merupakan anak dari Sultan Alauddin Riayat Syah, Sultan Aceh ke-10. Putri Raja Indra Bangsa menikah dengan Sultan Mansyur Syah, putra dari Sultan Abdul Jalil (yang merupakan putra dari Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahhar, Sultan Aceh ke-3). Jadi, sebenarnya ayah dan ibu dari Sultan Iskandar Muda merupakan sama-sama pewaris kerajaan.

Sejarah Masuk Dan Berkembangnya Islam Di Aceh



Oleh:

Desy Nazia Putri

Fahzian Aldevan

Masuknya Islam Ke Aceh

Hampir semua ahli sejarah menyatakan bahwa dearah Indonesia yang mula-mula di masuki Islam ialah daerah Aceh. Berdasarkan kesimpulan seminar tentang masuknya Islam ke Indonesia yang berlangsung di Medan pada tanggal 17 – 20 Maret 1963, yaitu:

·         Islam untuk pertama kalinya telah masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M, dan langsung dari Arab.

·         Daerah yang pertama kali didatangi oleh Islam adalah pesisir Sumatera, adapun kerajaan Islam yang pertama adalah di Pasai.

·         Dalam proses pengislaman selanjutnya, orang-orang Islam Indonesia ikut aktif mengambil peranan dan proses penyiaran Islam dilakukan secara damai.

·         Keterangan Islam di Aceh, ikut mencerdaskan rakyat dan membawa peradaban yang tinggi dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia.

Misteri Raja Si Ujud Dalam Hikaya Malem Dagang



Oleh:

Geubrina Rezki

Afzalul Zikrinim

Hikayat Malem Dagang adalah syair kepahlawanan Aceh.Isinya mengisahkan penyerangan Sultan Aceh Iskandar Muda terhadap Portugis yang berkuasa di Malaka.Kerajaan Malaka ditaklukkan Portugis pada tahun 1511 M. Sultan Malaka dan keturunannya menyingkir dan mendirikan kerajaan Johor. Sekarang Malaka dan Johor keduanya merupakan dua negara bagian/provinsi di Malaysia.Penyerangan Aceh terhadap Portugis di Malaka adalah kenyataan sejarah, baik sebelum masa Sultan Iskandar Muda maupun di saat beliau berkuasa. Dalam disertasi sejarawan Perancis, Denys Lombard yang telah diterjemahkan, disebutkan bahwa “Kerajaan Aceh-zaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636), juga memuat daftar penyerangan Aceh ke Malaka, yaitu pada tahun: 1537, 1547, 1568, 1573, 1575, 1582, 1587, 1606. Pada tahun-tahun itu, Portugis menyerang Aceh.Benteng-benteng mereka masih bersisa di Krueng Raya.Selanjutnya, tahun 1613-1615, Aceh menyerang Johor, karena membantu Portugis.Kemudian, tahun 1617, Aceh menyerang Pahang, karena bersekutu dengan Portugis. Disebutkan pula, pada tahun 1623 dan 1629 M, hal yang sama terjadi.Fakta sejarah ini sedikit sekali disinggung dalam sumber-sumber tertulis Aceh.Di antara yang secuil itu, Hikayat Malem Daganglah satu-satunya. Sementara dalam Hikayat Prang Peringgi (artinya, Hikayat Perang Portugis), sama sekali tidak menyinggung data-data sejarahnya, kecuali semangat jihad saja.Karena Hikayat Malem Dagang (buat selanjutnya disingkat dengan HMD) bukanlah kitab/buku sejarah, muncullah beragam hasil analisis tentang para pelaku dalam kisah itu.Begitu pula mengenai waktu dan lokasi dalam cerita tersebut.Masalah pendapat-pendapat para pengkaji hikayat itulah yang diperbincangkan dalam tulisan ini.

Kerajaan Islam yang Pertama di Nusantara Kerajaan Perlak atau Samudera Pasai ?



Oleh:

Nanda Winar Sagita

Cut Ade Maudalena

Masuknya pengaruh islam ke Indonesia masih menimbulkan banyak kontroversi yang belum terpecahkan. Salah satu yang paling terkenal adalah tentang mana yang lebih dulu berdiri antara kerajaan Perlak dan kerajaan Samudera Pasai. Dalam makalah ini, kami akan mengungkapkan beberapa argumen dari berbagai referensi yang menelaah tentang kedua kerajaan tersebut.

Kenapa Ada Siang Dan Malam?



Teman-teman, lagi asyik-asyik main, eeeh matahari mulai tenggelam, mama pun memanggil kita untuk pulang ke rumah karena hari mulai gelap. Teman kamu Chaerol Riezal berpikir kenapa sih ada siang dan malam? Kenapa hari itu tidak siang saja, kan asyik terang benderang terus. Teman-teman juga pernah berpikir seperti Chaerol Riezl ya? Sudah sejak lama, manusia selalu mencoba mencari tahu setiap kejadian-kejadian nyata yang terjadi di sekelilingnya. Salah satu yang menjadi pertanyaan adalah tentang pergantian siang dan malam, dan kaitannya dengan perubahan musim yang berbeda di beberapa belahan bumi. 

Kebudayaan Masyarakat Nagan Raya



Oleh:

Syahrul Indra

Sebelum saya ceritakan kebudayaan Nagan Raya alangkah baiknya pembaca mengetahui asal usul kabupaten Nagan Raya. Kabupaten Nagan Raya adalah salah satu kabupaten dari Barat-Selatan yang berdiri berdasarkan UU nomor 4 tahun 2002 sebagai hasil pemekaran dari Aceh Barat. kata nagan merupakan kependekan dari Seunagan yang menunjukkan lima kata kecamatan hasil pemekaran, pemberian nama seunagan ini memiliki cerita yang mirip dengan dongeng. Bedasarkan cerita orang-orang tua yang ada dikecamatan tersebut bahwa seunagan berasal dari “seuh naga” yang terjemahannya sisa yang dimakan oleh naga. Konon ceritanya serombongan pendatang kalau kita lihat dari sejarahnya bahwa pendatang yang datang ke Barat-Selatan ialah penduduk dari Pidie dan Aceh Rayeuk yang masa kesultanan Aceh untuk membuka kerajaan kecil diwilayah Barat-Selatan yang dipimpin oleh Ule Balang, dan mereka selain untuk mendirikan kerajaan mereka juga ingin membuka lahan pertanian yang dianggap tanahnya masih subur untuk penanaman tumbuhan dan lain-lain.

Hubungan Kerajaan Aceh Darussalam Dan Kerajaan Melayu Malaysia



Oleh:

Wan Dian Armando

Amul Huzni

Sejak berabad-abad yang lalu, hubungan antara Aceh yang terletak di utara pulau Sumatera, Indonesia dengan semenanjung Tanah Melayu(Malaysia Barat) sudah terjalin sangat erat. Orang Aceh lebih senang menyebut Malaysia dengan sebutan Malaya. Sejak dahulu, jika ada yang mengatakan baru pulang dari Malaya adalah sesuatu yang menakjubkan dan dianggap sangat mulia. Namun demikian, sejarah mencatat bahwa kedua wilayah ini menjalin hubungan yang lebih erat, berkesan dan kadangkala tragis, disekitar abad 16-17 Masehi, yakni ketika Aceh terkenal sebagai kerajaan islam yang besar dan berpengaruh di Nusantara dan imperialisme Barat sedang giat   mengancam kerajaan-kerajaan islam di seluruh kawasan tersebut.

Hamzah Fansuri Bapak Bahasa Dan Kesusastraan Aceh Malaya



Oleh :

Oga Umar Dhani

Meri Andriani

Pasti semua orang akan mengenal dengan Syehk Hamzah Fansuri dan bagi kalangan orang yang mengkaji sejarah sastra dan islam di kawasan Asia Tenggara pasti tidak dapat menyampingkan tokoh ini.Ia adalah sosok sufi dan penyair Melayu yang sangat berpengaruh pada masanya dan bahkan sampai beberapa abad setelahnya.Ia juga merupakan sosok ulama dan birokrat yang kritis terhadap penguasa.Namun sejarah kehidupan tokoh ini masih diliputi oleh misteri.namun para peneliti terus melakukan penelitian mengenai Hamzah Fansuri dikarenakan ada asumsi yang kuat bahwa tokoh sufi dan penyair ini telah memiliki peran dan pengaruh yang besar di kawasan Asia tenggara,Khususnya di Aceh.Sejarah Aceh bila dipelajari sangat unik dan menarik karena selain Aceh dikenal dalam sejarah sebagai negeri yang suka berperang namun juga Aceh merupakan Negeri yang menghasilkan  seorang cendekiawan, ulama tasawuf, sastrawan dan budayawan terkemuka bahkan pemikiran dan syair-syairnya dikenal di berbagai negeri beliau adalah Syekh Hamzah Fansuri yang masa hidupnya yaitu pada masa Aceh dibawah kesultanan Iskandar Muda.

Gereja Setan dan Baphomet (Menguak Sejarah Setanisme - bagian ke-2)



Setanisme secara singkat dapat diartikan sebagai penyembahan setan dan menjadikannya sebagai tuhan. Selain menolak Allah, semua agama dan nilai keagamaan, gerakan jahat ini memiliki ajaran melaksanakan hal-hal yang oleh agama dianggap berdosa. Setanisme juga menerima setan, lambang kejahatan, sebagai pemimpin dan pembimbing.

Dari Kerajaan Lamuri ke Kerajaan Aceh Darussalam



Oleh :

Robi Oskar

Mentari

Kerajaan Lamuri, yang terletak di lokasi Banda Aceh sekarang, adalah salah satu negeri yang tercantum pada prasasti Tanjore, di India Selatan. Monumen itu dibangun oleh Raja Rajendra Cola I pada tahun 1030 Masehi untuk mengenang sukses militernya ke beberapa negeri di Sumatera dan Semenanjung Melayu sekitar tahun 1023-1024. Dari prasasti Tanjore dapat diketahui bahwa Lamuri sudah berdiri. Dan dikuatkan oleh laporan perjalanan saudagar Sulayman, Lamuri sudah berdiri paling lambat di awal abad IX. Di lain pihak, pengunjung-pengunjung Arab yang singgah di Lamuri masih tidak menyebutkan Pasai dan Perlak. Kedua negeri ini baru tarcatat oleh Marco Polo. Memerhatikan beberapa nama kota yang disebutnya, cukup alasan mempercayai bahwa Marco Polo sudah berkunjung ke Sumatera. Dia menyebut Lamuri: Lambri.

Benarkah Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman ?



Oleh : Muhammad Noval

Minggu 5 januari 2014 aku memulai kembali menulis setelah cukup lama fakum dalam dunia tulis menulis, entah kenapa kali ini hatiku tergugah untuk memulai kembali dengan coretan-coretan yang mungkin  bermanfaat bagi orang lain sekaligus sangat berarti bagiku, karna guru saya pernah berkata bahwa “tulisan bisa merubah dunia’’. Pertama aku akan menceritakan sedikit tentang  perkembangan mahasiswa FKIP khususnya prody sejarah. Dalam beberapa bulan terakhir mahasiswa sejarah seakan sudah bangun dari tidur panjangnya buktinya mereka sudah membuat beberapa acara diantaranya seminar sejarah tentang pahlawan, juga kunjungan-kunjungan ke tempat-tempat bersejarah. Hal ini membuat ketua prody kami sempat kagum dengan mahasiswa sejarah. Kenapa demikian???  Itu terjadi karena himpunan sejarah suadah hampir 4 tahun tidak mengadakan seminar. Jadi pantas jika ketua prody mengapresiasi keberhasilan seminar tersebut.

Ada Apa Dengan Perang Dunia? Demi Belasan Kilometer Ratusan Ribu Tewas (bagian kedua)



Perang parit menjadi strategi utama Perang Dunia Pertama. Selama beberapa tahun berikutnya, bisa dikatakan para serdadu hidup dalam parit-parit ini. Kehidupan di sana benar-benar sulit. Para prajurit hidup dalam ancaman terus-menerus dibom, dan mereka tak henti-hentinya menghadapi ketakutan dan ketegangan yang luar biasa. Mayat mereka yang telah tewas terpaksa dibiarkan di tempat-tempat ini, dan para serdadu harus tidur di samping mayat-mayat tersebut. Bila turun hujan, parit-parit itu dibanjiri lumpur.

Aceh Pada Masa Purbakala



Zaman prasejarah di Aceh masih dapat kita ketahui hasil karya atau hasil kajian-kajian para arkeologi. Untuk mengetahui asal usul penghuni pertama yang menghuni wilayah Aceh tidak mudah di tentukan, namun dari data-data peninggalan sejarah purbakala membuktikan bahwa sudah ada manusia di Aceh pada masa prasejarah. Proses penelitian masa prasejarah di Aceh cukup lama, hal itu di karnakan penelitian Arkeologi masih langka/masih kurang. Namun walaupun data penelitian purbakala masih minim, tetapi tidak mengurangi  kita untuk menelusuri kondisi pada zaman tersebut. Harapan kita semua, makalah yang kami buat ini dapat menorong minat terhadap kajian Sejarah untuk para sejarawan dan Arkeologi. Oleh karana itu, kita membutuhkan pegangan yang kuat sehingga tidak terjadi kesalahan dalam gambaran atau penulisan sejarah Aceh.

Aceh Dibawah Kepimimpinan Sultan Iskandar Tsani

Oleh:

Abdul Ghani

Dewi Patona

Pada tanggal 12 dzulqaidah 916 H (1511 M) Iskandar Tsani atau Ali Mughayat Syah dilantik (dinobatkan) menjadi Sulthan kerajaan Aceh dengan gelar Sultan Alauddin Ali Mghayat Syah, pada tanggal 12 dzulhijjah tahun 936 H (7 agustus 1530 M), Sultan Ali Mughayat Syah mangkat setelah beliau berhasil menyelesaikan  program kerjanya yang utama yaitu berhasil mengusir protugis dari seluruh daratan Aceh. Setelah Aceh Berjaya menyerang Pahang pada tahun 1618, dan Sulthan Iskadar Tsani dari Pahang dibawa ke Aceh. Dan setelah permaisuri dari Pahang menjadi janda Sultan Iskandar muda menikahi puteri Pahang tersebut, yang oleh rakyat dikenal dengan sebutan Putroe Phang yang sangat cantik. Dan waktu itu Slthan Iskandar Tsani masik berumur tujuh tahun dan dijadikan anak angkat oleh Sultan Iskandar Muda. pada usia Sembilan tahun Iskandar Tsani dinikahkan oleh Sulthan Iskandar Muda dengan putrinya Sri Alam , dan pada usia 10 tahun Sultan Tsani diresmikan menjadi putra mahkota, unyuk menggatikan Sulthan Iskandar Muda kelak ( apabila beliau sudah tutup usia).