Dalam banya konsultasi, seringkali orang mempertanyakan tentang
masa lalunya. Ternyata, seringkali masa lalu itu teramat berpengaruh terhadap
diri seseorang, terhadap kejiwaan, yang akhirnya berimbas kepada masa depannya.
Sebenarnya, masa lalu itu ada dua macam, pertama adalah masa lalu
yang indah, yang lurus-lurus saja, yang tanpa gejolak. Sedangkan yang lainnya
adalah masa lalu yang penuh ketidak harmonisan, yang bahkan terkadang kelam.
Biasanya, masa lalu yang indah lebih dapat membuat seseorang lebih nyaman dan
lebih stabil dalam menepaki masa depanya. Sedangkan masa lalu yang kurang baik
seringkali membuat seseorang sulit untuk melangkah dan memperbaiki masa
depannya.
Sering saya mencermati konsultasi-konsultasi di berbagai media dan
banyak juga yang berkonsultasi tentang masa lalunya. Seringkali seseorang
merasa tidak pantas untuk meniti jalan kebaikan, apa lagi kemudian masuk ke
dalam arena dakwah. Kalaulah masuk, ia hanya akan berdakwah untuk dirinya
sendiri, dan akan jalan di tempat saja, karena merasa tak layak untuk
menyerukan kebaikan kepada orang lain. Terlalu naif, katanya. Kalaulah
demikian, maka seseorang yang mempunyai masa lalu yang kurang menggembirakan,
bisa jadi yang tidak lebih baik, karena merasa tidak layak di arena kebaikan,
atau ia akan jalan di tempat dengan hanya memperbaiki dirinya saja, karena
merasa tidak layak untuk memperbaii orang lain.
Kalau kita mencermati seks komersial, mengapa samapi ia terjerumus
ke dalam lembah yang nista itu? Adalah karena masa lalunya. Kalau tidak
percaya, cobalah membaca file-file pengakuan mereka. Seringkali mereka
menerjuni profesi itu karena pernah di perkosa orang atau karena di sakiti
laki-laki dan sebagainya. Lalu karena merasa dirinya kotor, sekalian saja masuk
ke lembah hina. Padahal kalau mereka mau berpikirr, diperkosa bukanlah
perbuatan dari sebuah kesalahan. Tapi nyatanya tetap saja masa lalu akan sulit
untuk dilupakan dan menjadi beban kehidupan.
Sebenarnya, ketika seseorang masih mempunyai misi hidup, masih
punya rasa optimisme. Maka sebenarnya masa lalu itu dapat di siasati. Kerenanya
ada beberapa hal yang saya sarankan bagi orang yang mempunyai masa lalu yang
kurang menggembirakan.
Pertama, Bersikap Optimis.
Mengapa kita harus mengesampingkan sikap optimis dan harus memilih
sikap pesimis, jika ada sikap optimis semestinya kita harus mengambil sikap
optimis saja bukan?. Sikap optimis akan dapat mengeluarkan seseorang dari
beban. Sikap optimis juga akan lebih menunjukan seseorang pada arah ke depan.
Sedangkan sikap pesimis, hanya akan membuat seseorang melihat ke belakang,
bukan berarti dalam hal melupakan Sejarah. Apakah kita akan hidup ke belakang
atau ke depan?. Jika kehidupan ini akan berjalan ke depan, sudahlah, jadikan
saat ini juga start untuk menuju ke depan. Jangan terlalu melihat ke belakang,
jika ternyata melihat ke belakang itu hanya melemahkan mental kita. Jangan
melihat ke belakang, jika ternyata melihat ke belakang itu hanya akan
menjadikan kita lebih menderita, semakin tidak maju dan semakin pesimis.
Terlalu melihat ke belakang itu bukan berarti kita harus melupakan pewaris
peradaban yang telah menggoreskan sebuah catatan kebanggaan di lembah sejarah
manusia. Mulai saat ini pandanglah ke depan. Dan tersenyumlah bahwa anda akan
dapat meraih masa depan. Dan yakinlah bahwa ALLAH S.W.T. akan selalu bersama
orang yang optimis, akan menolong orang yang optimis. ALLAH melarang kita untuk
bersikap putus asa, karena sebenarnya berputus asa dari Rahmat Allah itu hanya
sifat kaum yang kafir.
Kedua, Allah Maha Pengampun.
Jika kita menganggap Allah tidak mungkin mengampuni kita, alangkah
sombongnya kita. Allah itu Maha Pengampun, yang kebaikannya tak mungkn bisa
terbayangkan, yang menurut kita tak mungkin, tapi menurut Allah mungkin. Allah
akan mengampuni kita, jikalau kita bersungguh-sungguh, jikalau kita mau
mengubah diri menjadi lebih baik dari sebelumnya. Allah Maha Pengampun, yang
kalau manusia tidak akan mengampuni, maka Allah mempunyai samudera harapan
bahwa seseorang akan diampuninya walaupun berapa jua dosanya, asalkan kita mau
bersungguh-sungguh bertaubat dan memperbaiki diri.
Ketiga, Bukalah Mata.
Sekarang marilah kita bandingkan dengan Umar Bin Khattab yang
bahkan pernah mengubur anaknya hidup-hidup karena malu, atau budak Hindun yang
membunuh paman Nabi, Hamzah lalu membedah dan mengambil jantungnya. Akan tetapi
akhirnya mereka menjadi orang-orang muslim terbaik yang mendarmakan dirinya
bagi Islam. Toh masa lalu mereka bahkan dapat dijadikan spirit untuk membangun
sebuah perubahan. Atau yang lebih dekat, barangkali Anton Medan atau Johni
Indo, seorang preman dan perampok kelas kakap alias mafia yang akhirnya
bertaubat dan mengawali kembali hidupnya dalam naungan Islam. Atau lagi Gito
Rolis yang meninggalkan dunia yang penuh dengan hura-hura, minuman, dan wanita,
kemudian menjadi dunia dakwah. Atau juga saat ini yang lebih ngetren Ustad
Jeffry Al-Bukary, seorang pemabok dan penjudi tapi berubah menjadi seorang
ustads penceramah dan pendakwah Islam bagi kalangan suku Jawa. Mereka bisa
menjadi lebih yang bahkan aktifitasnya menjadi lebih hebat dari banyak orang
yang dikarunia dengan masa lalu yang lebih baik.
Kesimpulannya, memang tidak ada alalsan untuk tidak menjadi lebih
baik, jadikan itu spirit untuk melangkah ke depan yang lebih baik. Percayalah
meski tidak ada siapa-siapa tapi masih ada ALLAH SWT, dzat yang Maha Pengampun,
Pengasih, lagi Penyayang. Bangun keyakinan ini dalam diri kita dan mulailah
untuk memperbaiki diri saat ini juga dan yakinlah bahwa masa depan itu hanya
menjadi milik orang yang berani mengadakan perubahan bagi dirinya untuk menjadi
yang lebih baik atau yang terbaik.
Semoga
Allah selalu memberikan kekuatan untuk meniti kehidupan yang lebih baik ini.
Amin. . . .
. . . . !
Oleh : Chaerol Riezal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar