5 Februari
1947, 66 tahun yang lalu menjadi tonggak bersejarah berdirinya HMI. Perjalanan
66 tahun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) telah menorehkan tinta sejarah di
pentas nasional. Banyak tokoh nasional dan lokal telah dilahirkan oleh
organisasi yang lahirnya diprakarsai oleh Lafran Pane ini. HMI pun diharapkan
tetap dapat memberikan kontribusinya dalam mengisi perjalanan bangsa. Bulan
Oktober 1946 berdiri Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY), sebagai
satu-satunya organisasi mahasiswa di Yogyakarta waktu itu yang anggotanya
meliputi mahasiswa BPT Gadjah Mada, STT, STI. Di Solo tahun 1946 berdiri
Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI). Kedua organisasi itu berhaluan komunis.
Tidak satupun diantara organisasi mahasiswa itu yang berorientasi Islam.
Bunga Rampai Aceh
15 Desember 2013
Sebuah Coretan Catatan di Kampus
Seperti
kita maklumi, sifat dan karakter seseorang sangatlah berbeda dari setiap orang
dan terkadang begitu sulit untuk diprediksi. Betapa tidak, hal ini pun telah
diperjelaskan dalam kitab Suci Al-Qur’an surat Al Hujaraat ayat 13, yang
berbunyi: “Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal. (49:13)”
Membaca Aceh Dalam Sastra
Dalam
sejarahnya, Aceh tak pernah sepi dari perbincangan. Mulai dari kekayaan
alamnya, masa lalu yang gemilang dengan sejumlah kerajaan besar, perlawanan
rakyatnya terhadap kolonialisme, masa suram di tengah berbagai konflik, hingga
bencana tsunami. Seluruhnya terekam dalam perkembangan karya sastra di Aceh,
mulai sejak Hamzah Fanzuri, Nuruddin Ar-Raniry, Tengku Chik Pante Kulu, hingga
generasi terkini, karya sastra Aceh merepresentasikan perkembangan sejarah yang
menarik, baik sejarah ihwal Aceh dan kekayaan budayanya ataupun sejarah dalam
kesusastraan itu sendiri.
14 Desember 2013
Kontroversi Pancasila
Sebagai negara yang bermayoritas penduduk agama
islam, Pancasila sendiri yang sebagai dasar negara Indonesia tidak bisa lepas
dari pengaruh agama yang tertuang dalam sila pertama yang berbunyi sila
“Ketuhanan yang Maha Esa”. yang pada awalnya berbunyi “dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluknya” yang
sejak saat itu dikenal sebagai Piagam Jakarta.
Di Balik Mundurnya Soeharto
Tanggal 21 Mei 1998, pukul 09.00 WIB, semua perhatian
tertuju ke credentials room di Istana Merdeka, Jakarta. Saat
itu, Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya. Dalam pidato yang
singkat, Soeharto antara lain mengatakan, Saya memutuskan untuk
menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden RI, terhitung sejak saya
bacakan pernyataan ini pada hari ini, Kamis 21 Mei 1998.
5 Desember 2013
Bireuen Dalam Ingatan Ku; Kenangan Yang Indah Hilang Dalam Ingatan
Oleh: Chaerol Riezal
Mengapa Bireuen ?
Bireuen, sebuah kota tingkat kewedanaan
berpenduduk sekitar 55.000 jiwa, (bisa berubah) masuk kabupaten Aceh Utara.
Posisinya terhampar di persimpangan jalan besar, ramai lalu lintas.
Menghubungkan Bireuen-Sigli-Banda Aceh ke arah barat dan ke timur terus ke Lhok
Seumawe-Langsa-Medan. Ke arah selatan Bireuen-Takengon- Blangkejeren-Kutacane. Di
atas peta, kota Bireuen kelihatan kecil. Pamornya mulai tenggelam ditelan kecemerlangan
kota Lhok Seumawe yang kini beralih wajah menjadi kota industri berskala besar.
Letak kota Bireuen yang strategis itu, kini tak punya arti apa-apa lagi. Bahkan
terkesan sudah ditinggalkan. Berbeda dengan masa Revolusi Fisik (Perang
Kemerdekaan Rl 1945-1949). Kedudukan kota Bireuen merupakan basis dan titik
sentral dari semua kegiatan politik, militer, sosial ekonomi dan budaya serta
pertahanan/keamanan rakyat semesta (hankamrata).
Mahasiswa Baru di Tengah Kepungan Apatisme
Salah satu “penyakit” yang melekat pada kebanyakan
mahasiswa baru adalah sikap apatis mereka terhadap pentingnya berorganisasi. Di
samping itu, sikap acuh tak acuh mahasiswa baru terhadap berbagai isu yang berkembang,
baik yang muncul di dalam kampus maupun lingkungan sosial yang lebih luas,
merupakan sebuah krisis yang jika tidak dibasmi bakal menjadi budaya yang akan
semakin menguat dari tahun ke tahun. Ini permasalahan yang mutlak harus dicari
pemecahannya.
Wanita-Wanita Aceh, Bak Jenderal Dunia
Dalam
berbagai literatur, terdapat sederetan wanita dalam sejarah yang dijadikan
sumber untuk dipelajari kepemimpinannya oleh berbagai studi di dunia. Saya
menemukan beberapa nama yang tidak asing. Para wanita Aceh. Perang Aceh,
merupakan perang yang membawa kerugian besar bagi Belanda. Kehebatan para
pejuangnya, dijadikan acuan studi oleh banyak pihak untuk mempelajari bagaimana
para pejuang Aceh bisa membuat Belanda kehilangan sedemikian banyak harta dan
tentara. Dunia tidak dapat memandang remeh pejuang-pejuang Aceh. Beberapa
diantaranya dimasukkan dalam jajaran pejuang besar dunia. Ada yang menyebutkan
sebagai “7 Warlord Women in The
World” dimana
beberapa diantaranya dari Aceh, “10 Best Female Warrior at
All Time” beberapa
diantaranya dari Aceh, serta “Women Warrior in South
East Asia.”
Mahasiswa…Oh…Mahasiswa
Mahasiswa merupakan kaum yang penting dalam
masyarakat. Sebagai seorang intelektual, mereka berperan sebagai pioner
perubahan bangsa. Mahasiswa tidak akan diam disaat bangsanya diserang oleh para
parasit. Mereka bukanlah “Banteng” yang hanya diam disaat saudaranya diserang
oleh para pemangsa, tetapi mereka adalah ’’Lebah’’ yang akan menyerang jika
rumahnya diganggu oleh para perusak. Mahasiswa adalah kaum intelektualis yang
tidak terpaku dengan nasib, karena dengan berpikir seperti itu akan merusak
semangat sejatinya untuk membela rakyat. Di Negeri yang kucita-citakan ini
Mahasiswa adalah penyalur ilmu, pejuang kebenaran, dan penyambung lidah rakyat.
Gajah Aceh di Masa Lampau: Gajah Aceh Yang Agung
Demi menangani
serangan gajah liar terhadap permukiman warga, sejumlah dokter hewan spesialis
gajah dari beberapa negara Asia berkumpul di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)
Banda Aceh – Darussalam. Di Aceh serangan gajah liar meningkat berkelindan
dengan meluasnya perambahan hutan. Konflik manusia dengan gajah tak
terhindarkan. Gajah diburu dan dimusuhi. Akibatnya, populasi gajah di Aceh
menurun. Pada 2011, menurut Badan Konservasi Sumber Daya Aceh, hanya tersisa
540 ekor. Padahal, pada zaman Kesultanan Aceh Darussalam abad ke-16-17, gajah
memenuhi rimba dan menjadi simbol keagungan.
Tewasnya Gadjah Mada di Kerajaan Aceh Tamiang
Aceh kaya dengan kisah yang melegenda, kisah rakyat banyak
yang belum tertulis dan atau diketahui secara meluas. Dalam kisah kisah yang
dituturkan oleh rakyat umumnya sarat makna sebagai cerminan filosofi kehidupan
mereka. Demikian juga halnya dengan asal usul negeri Tamiang dan bagaimana
perseteruan antara Raja dengan pasukan Maja Pahit dan terkoneksi dengan kabar
Putri Raja yang jelita, akankah menjadi pertimbangan spesifik dari pasukan
Gajah Mada, itulah hal terusik dari menelusuri legenda ini.
Aceh-Ottoman Dalam Koin Emas
Penemuan
koin emas bertuliskan nama Sultan Aceh dan Sultan Ottoman menandakan hubungan
antara kedua kerajaan Islam itu. Ratusan keping koin emas kuno peninggalan
Kesultanan Aceh ditemukan penduduk di Gampong Pande, Aceh, pada 11 November
2013. Beberapa koin bertuliskan nama Alaudin Riayat Syah Al-Kahar, sultan Aceh,
berdampingan dengan Sulaiman I, sultan Ottoman Turki. Penemuan ini bukti
penting yang menegaskan hubungan diplomatik antara Aceh dan Ottoman sejak abad
ke-16.
Kuliah Perdana
Kuliah perdana bagi seorang mahasiswa baru boleh
dikatakan sebuah babak baru dalam kehidupan akademiknya. Perkuliahan itu juga
dapat diartikan sebagai hal yang esensi dalam mengikuti perkuliahan
selanjutnya. Tak jarang momen ini sangat dinantikan, tetapi tak jarang pula
sangat dibenci para calon intelektual yang belajar di kampus itu.
Perintah Belajar Sejarah Dalam Surat Al-Fatihah
Surat
al-Fatihah, awal surat dalam al-Qur’an itu ternyata menyiratkan perintah untuk
belajar sejarah. Mungkin banyak yang tidak sadar, walau setiap hari setiap
muslim pasti mengucapkannya. Tidak sekali bahkan. Tetapi banyak yang tidak
menyadari sebagaimana banyak yang tidak mempunyai kesadaran untuk membaca,
mengkaji, mendalami sejarah Islam.
Hikayat Prang Sabi - Teuku Chik Pante Kulu
Salam alaikom walaikom teungku meutuah
Katrok neulangkah neulangkah neuwo bak kamoe
Amanah nabi...ya nabi hana meu ubah-meu ubah
Syuruga indah...ya Allah pahala prang sabi
Ureueng syahid la syahid bek ta khun mat
Beuthat beutan...ya Allah nyawoung lam badan
Ban sar keunung la keunung senjata kaf la kaf
Keunan datang...ya Allah pemuda seudang
Katrok neulangkah neulangkah neuwo bak kamoe
Amanah nabi...ya nabi hana meu ubah-meu ubah
Syuruga indah...ya Allah pahala prang sabi
Ureueng syahid la syahid bek ta khun mat
Beuthat beutan...ya Allah nyawoung lam badan
Ban sar keunung la keunung senjata kaf la kaf
Keunan datang...ya Allah pemuda seudang
Perdamaian Aceh – NKRI , Islam Menjawab
Di dalam Islam, Ulama telah membagi perdamaian itu menjadi
beberapa bagian yaitu perdamaian orang muslim dengan orang kafir, perdamaian
antara suami dan istri, perdamaian antara pemberontak/seperatis dengan pemerintah
yang sah, perdamaian antara kedua belah pihak yang bertentangan, perdamaian
dalam luka (karena perkelahian) seperti kema’afan atas harta, perdamaian untuk
menghentikan permusuhan apabila permusuhan itu terjadi dalam hal hak milik.
Sejarah Sebagai Cahaya Inspirasi
Agar kita
paham, betapa kuatnya sejarah dalam mengawal kehidupan ini, kita awali dengan
sebuah ayat ini, yang artinya: “Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir
di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran yang
pertama. Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan merekapun yakin,
bahwa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan mereka dari (siksa) Allah;
maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka
sangka-sangka. Dan Allah melemparkan ketakutan dalam hati mereka; mereka
memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan
orang-orang mukmin. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai
orang-orang yang mempunyai wawasan.” (QS. Al-Hasyr [59] : 2) .
Belajar dari Kecemerlangan Aceh di Abad ke-16
Abad ke 16 Aceh dibawah
kepemimpinan Ala’addin Ri’ayat Syah Al Kahar dibangun menjadi negara yang kukuh
dan menguasai perdagangan antara Aceh dan Laut Merah. Bahkan ditahun 1567 Aceh
menjalin aliansi dengan Turki. Jalur perdagangan Aceh dan Laut merah serta
Malaka kala itu adalah jalur yang sibuk dengan ekspor impor.
Kisah Bumi Dan Langit
Adapun
terjadinya peristiwa Israk dan Mikraj adalah kerana bumi merasa bangga dengan
langit. Berkata dia kepada langit, “Hai langit, aku lebih baik dari kamu
kerana Allah S.W.T. telah menghiaskan aku dengan berbagai-bagai negara, beberapa
laut, sungai-sungai, tanam-tanaman, beberapa gunung dan lain-lain.”
Buku “Api Sejarah” Ungkap Kebenaran Sejarah Indonesia
Sejarah memang
sarat dengan kepentingan. Itu sebabnya, kesadaran sejarah dikalangan umat Islam
sangat rendah. Padahal, dahulu kita memiliki sejarawan-sejarawan unggul:
Thabari, Mas’udi, Ibnu Hisyam, Ibnu al-Atsir, Ibnu Khaldun, dan masih banyak
lagi. Karena itu, buku yang ditulis Ahad Mansur Suryanegara ini sangat berharga
untuk menjernihkan sejarah. Semoga banyak lagi sejarahwan Islam yang memiliki
kepedulian seperti beliau.
Langganan:
Postingan (Atom)