Bunga Rampai Aceh

Selamat Datang Di "Bunga Rampai Aceh" Http://ChaerolRiezal.Blogspot.Com

8 September 2012

Catatan Hati Seorang Kasih


Telah lama saya meneropong jauh ke dalam hati, tidak hanya ke dalam hati sendiri, melainkan masuk ke balik hati perempuan lain, lewat kisah-kisah yang mereka bagikan kepada saya. Selama bertahun-tahun pula saya mencatat berbagai kisah itu dalam ruang hati dan seraya berharap ketika suatu hari saya bisa menuliskannya.

Lembut bahasamu,
Membuatku lara hati,
Tutur kata ini belum sepadan,
Senyum hanya menggantung di awan,

Santun tingkah lakumu,
Membuatku gundah gulana,
Menentang derai kemilauan bintang-bintang,
Menerpa ujung-ujung kalbuku,
Menata waktu yang terasa lambat,
Menunggu esok untuk melihatmu kembali riang,

Elok parasmu dengan akhlah menawan,
Membuatku tak sanggup berpijak,
Ternyata langit tetap mengangkasa,
Biru tetap biru,
Bening tetap bening,
Putih tetap putih,
Tak tergores, tak tersentuh.

Bijak putusanmu,
Seraya membuat langkah ini gemetar,
Damai turut mengiringi,
Karena hanya ikhlas yang bisa,
Membalas Cinta dan cinta......

Semoga cowok beruntung itu......
Cepat sadar akan keberuntungannya.....
Ataukah aku yang beruntung??
Merengkuh sayang padamu....
Cowok Nomor Satu...... di ruang hatiku.

“Di saat cinta berpaling dan hati menjelma menjadi serpihan-serpihan kecil. Saat prahara terjadi. Saat ujian demi ujian-Nya terasa terlalu besar untuk ditanggung sendiri. Kemanakah seorang kasih harus mencari kekuatan agar hati mampu terus bertasbih?” Telah ku tinggalkan cemburuku disudut kamar gelapku. Telah ku hanyutkan duka pada sungai kecil yang mengalir dari mataku. Dan telah ku kabarkan lewat angin gerimis tentang segala catatan hatiku yang terdampar di tiap jengkal sajadah dalam tahajud dan sujud panjang ku.

Di saat saya menulis tulisan ini, rasa nya ingin sekali saya menangis ditempat yang sunyi dan meratap jauh ke belakang pada masa yang telah lalu. Masa yang penuh tawa dan canda, masa yang seperti kanak-kanak, masa yang penuh ceria dan tangis yang mendalam serta masa yang begitu indah dan susah untuk di lupakan begitu saja.

Senin, entah tanggal berapa, saya sudah lupa. Yang jelas pada hari itu, saya murid pindahan dan merupakan hari pertama sekolah baruku. SMA N 1 Darul Makmur. Ketika saya hendak masuk ke kelas sekolah baru itu, saya di antar oleh seorang guru. Di dalam ruang, saya ketemu seorang cewek kelahiran Simpang Deli Kilang. Bisa dikatakan dia cantik dan terlihat begitu manis. Sejenak saya terpesona, tanpa sadar saya pun memandangnya. Dan, senyum yang begitu sempurna pun pecah.

Dia adalah perempuan yang paling cantik yang pernah saya kenal. Kulitnya putih, wajah bersih seperti bayi. Dia adalah perempuan terindah yang pernah saya temui. Kecantikan yang tidak pernah pudar, meski usianya sepadan dengan saya.

Waktu terus bergulir, singkat cerita. Sekitar tiga tahun yang lalu, perempuan itu dapat saya miliki dengan mengajak pacaran secara tiba-tiba karena sebuah rasa dan perasaan tidak bisa saya bohongi. Tidak ada yang menyangka cinta kanak-kanak sang perempuan akan bermuara selamanya, kepada laki-laki yang sama.

Waktu bergulir. Selama itu tidak pernah sekali pun terdngar berita yang tidak sedap dari pasangan ini, takjub dengan keutuhan hubungan mereka karena di bina ketika mereka masih muda. Sesekali mereka tampil berdua. Cukup banyak lelaki yang meski hanya bercanda, sempat mengungkapkan perasaan nya terhadap perempuan itu. Lainnya mengomentari “kalau saya punya pacar seperti itu, saya gak bakal kemana-mana. Keluar juga males dech”

Masa pacaran yang indah. Laki-laki yang beruntung. Begitulah barangkali pikiran kebanyakan orang. Sebab dengan kecantikan sang perempuan, akan sulit menemukan lelaki yang benar-benar layak bersanding dengannya. Secara penampilan tentu saja.


Cinta Yang Tak Sempurna

Saat cinta berpaling dari mu. Jika engkau kira dengan sebelah sayap, aku akan terkoyak. Maka camkanlah dengan sebelah sayap itu, akanku jelajah gunung ombak-ombak samudera dan bintang di angkasa.

Saya tidak tahu, apa kekurangan yang berdiri di hadapan saya. Wajah dan senyumannya manis. Tutur katanya lembut dan santun, khas perempuan Jawa. Tubuhnya? Jangan tanya. Untuk perempuan yang sering merawat tubuh dan kulitnya sendiri, sosok yang saya nilai lebih dari sempurna.

Dan saya sama sekali tidak berlebihan dalam menilai. Sebab perempuan wajah ayu itu jauh lebih ramping dan bagus tubuhnya, bahkan bila dibandingkan rata-rata gadis SMA sekarang dia masih okee.

Lantas apa yang salah?

Mengenalnya selama lebih dari tiga tahun ternyata tidak juga memberikan jawaban bagi saya, atas sebuah pertanyaan Kenapa? Tiga tahun tanpa saya mampu menemukan jawaban dan deretan kekurangannya. Padahal hubungan kami terbilang dekat. Usianya masih muda ketika berhubungan dengan seseorang mantannya. Lelaki yang sangat dicintai yang telah di simpan dan diukir untuk sebuah nama jauh di dalam lubuk hatinya.

Kehidupan hubungan kami bisa dibilang berjalan dengan baik. Biarpun satu dua pertengkaran atau ketidakcocokan rasanya biasa dalam romantika menjalin sebuah hubungan. Seiring berjalannya waktu, ternyata hubungan yang telah dibina kandas juga ditengah jalan. Kisah antara dua anak manusia yang di hambang pintu perpisahan, barangkali mereka tidak bisa menyatu ataukah takdir telah menghendaki.

Tidakkah engkau berpikir sakitnya hati seorang kasih yang engaku tinggalkan? Berpisah dengannya memang keputusan yang konyol tapi telah saya pikirkan secara matang. Menjalin hubungan itu bukan perkara yang mdah, ini tentang perasaan bukan tentang Ego dan bukan pula tentang “Si Perempuan” lain untuk mencari sosok penggantinya.

Mungkin isi hatimu bertanya. Apalah arti janji yang dulu sering engkau ucapkan “Kau Mencintai Ku” dan “Kau Menyayangi Ku”. Kini engkau berpaling ke hati yang lain dan memilih dia. Ingatkah engkau pada waktu kita bersama, suka dan duka, canda dan tawa, sedih dan senang kita jalani bersama tapi kini engkau lupakan semua kisah itu. Mungkinkah ini takdir dari Maha Yang Kuasa yang merupakan jadi suratan cerita kita? Lupakan lah semua kenangan kisah kita wahai kekasih ku sampai ku mencoba lupakan semua kisah cinta, cinta yang begitu lara. Semoga engkau bahagia bersama dia.

Takkan pernah terindah dan takkan pernah terabaikan engkau hancurkan diri ku. Kini engkau telah pergi meninggalkan saya untuk selama-lamanya. Walau engkan takkan pernah mengerti akan arti cinta ini di hati ku. Rasa ini yang tertinggal selama nya memberikan luka pada hati ku jangan engkau biarkan diriku menderita selalu.

Saya rasa begitu lah bunyi hati seorang kasih.

Jika Saya Dan Dia Berpisah?

Kami berdua tidak bisa menebak takdir di masa depan. Apakah hubungan anda akan terus langgeng hingga kematian memisahkan atau tidak......

Saya tidak pernah memikirkan itu sebelumnya. Hubungan kami bukan tanpa masalah. Sebagaimana pasangan yang lainnya. Satu dua pertengkaran lumrah rasanya. Lalu kenapa saya mendadak berpikir, what if....?

Ya. Bagaimana jika saya dan dia berpisah?

Ini mungkin gara-gara saya tidak menutup kuping terhadap berita penceraian yang kian hangat dikalangan selebritis, namun tentunya ada hal yang lain dibalik semua itu. Tak bisa di rangkainkan berdasarkan kata-kata dan perlu waktu untuk mengungkapkannya. Yang jelas, ada kutu hitam yang ingin mencoba menerobos masuk ditengah-tangah antara saya dan dia.

Awalnya saya tak pernah menyangka ini semua terjadi kisah cinta yang suci ini, engkau tinggalkan begitu saja sekian lama kita berdua. Semua ini tak pernah saya sangka begitu cepat berlalu untuk menemukan kesombongan hati lupakan segalanya yang pernah engkau ucapkan. Pergilah sayang kejarkanlah semua keinginan mu selagi ada waktu.

Sudikah engkau untuk memeluk ku yang terakhir sebelum engkau pergi. Saya coba untuk tertawa meski hati terluka relakan semua yang pernah ada. Dan pergilah saya ingin engkau bahagia, dan jika engkau sekarang bersama dia dan selamanya lah. Akan saya simpan semua cerita indah kita percayakan lah, asaya akan selalu mencintai mu.

Persembahan bagi Bundaku dan kenangan bagi Ayahku.


Oleh : Chaerol Riezal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar