Dalam siaga menghadapi serbuan
kaum musyrikin dari Mekah, kaum muslimin di Madinah tidak mempunyai cukup
perbekalan. Ia (Jabir r.a) pulang ke rumah sebentar untuk bertanya kepada
istrinya apakah masih mempunyai sesuatu untuk di makan? Ia mengatakan bahwa Rasulullah
Saw dalam keadaan sangat lapar. Istrinya lalu mengambil kantong berisi satu sha (3
kg) untuk di giling dan dimasak menjadi roti.
Sedangkan Jabir sendiri memotong
kambingnya yang masih kecil, lalu dagingnya dimasukkan ke dalam kuali agar di
masak oleh istrinya sambil membuat roti. Kemudian Jabir kembali lagi ke tengah
pasukan muslimin yang sedang menggali parit (Khandaq) pertahanan. Ia
memberitahu apa yang sedang dikerjakan oleh istrinya kepada Rasulullah Saw,
lalu mempersilahkan beliau makan di rumahnya, bersama beberapa sahabat yang
sudah tidak dapat menahan lapar. Mendengar itu Rasulullah Saw tampak sangat
gembira, lalu berseru memanggil pasukan,"Hai ahl al khandaq, Jabir
menyediakan makanan! mari kita datang ke rumahnya untuk makan bersama-sama!"
Kepada Jabir beliau berpesan,"Kuali (panci) jangan engkau turunkan dari
tungku dan adonan terigu pun jangan engkau keluarkan dari pemanggangan nya
sebelum aku datang!"
Istri Jabir r.a memperlihatkan
adonan terigu yang masih didalam pemanggangan nya dan daging kambing yang masih
berada didalam panci itu kepada Rasulullah. Rasulullah Saw kemudian membuka
tutup panci dan pemanggangan, lalu meniup dua jenis makanan yang hampir masak
itu. Lalu beliau berkata kepada istri Jabir r.a,"Biarkan saja roti dan
daging itu ditempatnya. Banyak sekali orang yang hendak turut makan
bersama."
Beratus-ratus orang datang ke
rumah Jabir. Semua nya lapar dan hendak makan bersama-sama. Betapa khawatirnya
Jabir dan istrinya karena persediaan makanan tentu tidak akan cukup. Akan tetapi,
setelah makanan dihidangkan dan mereka makan bersama, ternyata semuanya dapat
makan hingga kenyang. Mereka sendiri keheran-heranan menyaksikan hidangan yang
di makan beramai-ramai itu tak kunjung habis.
Di dalam penuturannya, Jabir r.a
mengatakan,"Demi Allah, semua orang dapat makan hingga kenyang, bahkan
setelah mereka kembali bekerja menggali parit, aku lihat persediaan roti dan
daging masih utuh."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar