Setelah
sekian lama Aceh tampil dalam pentas kesejarahan nasional - internasional dan
matang dalam berbagai ujian sejarah secara alamiah, maka sampailah Aceh pada
suatu masa yang membuat Rakyat Aceh selalu memandangnya atau menaruh rasa
hormat oleh karenanya. Itulah masa keemasan: masa kejayaan yang merupakan buah
perjuangan dari titian roda sejarah. Adalah Sultan Iskandar Muda yang telah
menghantarkan Aceh Darussalam kebabak kegemilangannya pada masa pemerintahannya
(1607-1636), yang merupakan salah satu Sultan atau Penguasa Aceh yang masih di
idolakan oleh Rakyat Aceh hingga sampai saat ini.
Berikut
ini adalah pemimpin Aceh dalam catatan sejarah:
Periode Sultan Aceh Darussalam:
1.
Sultan Ali Riayat Syah (1514-1528)
2.
Sultan Salahuddin (1528-1537)
3.
Sultan Alauddin al-Kahhar
(1537-1568)
4.
Sultan Husin (Ali Riayat Syah)
(1568-1575)
5.
Sultan Muda (± 1575)
6.
Sultan Sri Alam (± 1576)
7.
Sultan Zainal Abidin (1576-1577)
8.
Sultan Alauddin (Mansyur Syah)
(1577-1586)
9.
Sultan Ali Riayat Syah (Buyong)
(1586-1588)
10. Sultan
Alauddin Riayat Syah Sayidil al Mukammal (1588-1604)
11. Sultan
Iskandar Muda (1607-1636)
12. Sultan
Iskandar Thani (1636-1641)
13. Sultanah
Tajul Alam Safiatuddin Syah (1641-1675)
14. Sultanah
Nurul Alam Nakiatuddin Syah (1675-1678)
15. Sultanah
Inayat Syah Zakiatuddin Syah (1678-1688)
16. Sultanah
Kamalat Syah (1688-1699)
17. Sultan
Badrul Alam Syarif Hushim Djamaluddin (1699-1702)
18. Sultan
Perkasa Alam Syarif Lamtui (1702-1703)
19. Sultan
Jamalul Alam Badrul Munir (1703-1726)
20. Sultan
Jauhar Alam Amadin Syah (±1726)
21. Sultan
Syamsul Alam (Wandi Tebing) (1726-1727)
22. Sultan
Alauddin Ahmad Syah (Maharaja Lela Melayu) (1727-1735)
23. Sultan
Alauddin Johan Syah (Pocut Aoek) (1735-1760)
24. Sultan
Mahmud Syah (Tuanku Raja) (1760-1781)
25. Sultan
Badruddin (1764-1765)
26. Sultan
Sulaiman Syah (Raja Udahna Lela) (1773)
27. Sultan
Alauddin Muhammad Syah (Tuanku Muhammad) (1781-1795)
28. Sultan
Alauddin Jauhanal Alam (1795-1824)
29. Sultan
Syah al Alam (1815-1810)
30. Sultan
Muhammad Syah (Tuanku Dariq) (1824-1836)
31. Sultan
Ibrahim Mansyur Syah (1836-1870)
32. Sultan
Mahmud Syah (1870-1874)
33. Sultan
Muhammad Daud Syah (1874-1903)
Zaman
Perang Belanda Di Aceh (1873/74-1942)
Zaman
Perang Jepang Di Aceh (1942-1945)
Periode Gubernur:
1.
Teuku Nyak Arief (1945-1946)
2.
Teuku Muhammad Daud Syah
(1947-1948)
3.
Jenderal Mayor (Tit) Tengku
Muhammad Daud Beureueh (1948-1951)
4.
Danu Broto (1951-1952)
5.
Teuku Sulaiman Daud (1952-1953)
6.
Tengku Abdul Wahab (1953-1955)
7.
Abdul Razak (1955-1956)
8.
Prof. Ali Hasjmy (1957-1964)
9.
Nyak Adam Kamil (1964-1966)
10. Hasbi
Wahidi (1966-1967)
11. Muzakir
Walad (1967-1978)
12. Prof.
A. Madjid Ibrahim (1978-1981)
13. Eddy
Sabhara (Pjs) (1981)
14. H.
Hadi Thayeb (1981-1986)
15. Prof.
Dr. Ibrahim Hasan, MBA (1986-1993)
16. Prof.
Dr. Syamsuddin Mahmud (1993-21 Juni 2000)
17. Ramli
Ridwa, S.H (Pj) (21 Juni 2000-30 Desember 2000)
18. Ir.
Abdullah Puteh, M.Si. (2000-19 Juli 2004)
19. Ir.
Azwar Abubakar (Pj) (19 Juli 2004-30 Desember 2005)
20. Dr.
Mustafa Abubakar (Pj) (30 Desember- 08 Februari 2007)
21. Drh.
Irwandi Yusuf, M.Sc. (2007-2012)
Dan
sekarang Aceh dipimpin oleh Dr. Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf (2012-1017).
(Sumber: R. Hoessein Djajadiningrat.
Critisch Overzicht van de in Maleische werken Vervatte Gegevens over de
geschiedenis van het Soeltanaat van Atjeh: Serambi Indonesia, 8 Februari 2007)
Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai
Tradisional Banda Aceh
Jl. Twk. Hasyim Banta Muda No. 17
Banda Aceh.
Oleh:
Chaerol Riezal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar