Saya masih
ragu, karena itu, judul di atas saya beri tanda tanya. Bermula dari sebuah buku
karangan KH Fahmi Basya, ahli matematika Qur’an Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
berjudul Borobudur dan Peninggalan Nabi Sulaiman terbitan
Zaituna dan PT. Ufuk Publishing, cetakan I Agustus 2012. Materi dalam buku
tersebut menurut pengakuan penulis bukan hasil kerja sehari dua hari, tetapi
telah melalui penelitian 33 tahun dan revisi puluhan kali. Berbagai fragmen
tulisan ini telah diposting di internet dengan nama flying book.
Penulis memang tidak main-main, dan menyatakan bahwa kesimpulannya berdasarkan
ayat-ayat Al-Qur’an. Pertama yang mengagetkan saya dan juga pembaca lain adalah
statement beliau yang mengatakan bahwa Nabi Sulaiman adalah anak Nabi Daud dari
seorang perempuan Jawa. Sulaiman adalah satu-satunya nabi yang mempunyai nama
depan SU. Dan SU menurut Kyai Haji kelahiran Padang ini adalah identik dengan
orang Jawa, seperti Sukarno, Suharto, Supriyono dan seterusnya. Dengan kata
lain Sulaiman adalah nabi dari suku Jawa, dan tidak menutup kemungkinan Dawud
atau Sulaiman akhirnya menurunkan suku bangsa Jawa sekarang ini. Jawa adalah
keturunan Yahudi. Spekalusai yang berkembang istilah “Jawa” berasal dari
“Jews”.
19 Oktober 2014
Kebangkitan Indonesia Hanya Bisa Diraih Dengan Islam
Setiap tanggal
20 Mei, biasanya di Indonesia selalu diperingati hari kebangkitan Nasional. Hal
ini di dasari oleh sebab berdirinya Boedi utomo (BU). Sebuah organisasi yang di
gagas oleh para mahasiswa STOVIA di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908. Konon
organisasi ini merupakan tonggak baru perlawanan terhadap penjajah.
Wajibkah Umat Islam Memperingati Kebangkitan Nasional?
Setiap
penanggalan jatuh pada 20 Mei, media massa sibuk dengan gegap gempita dengan
apa yang disebut: “Hari Kebangkitan Nasional”. Tetapi, sesungguhnya adakah
“Kebangkitan Nasional” itu mempunyai relasi dengan umat Islam? Sebaliknya,
hanya “pepesan kosong”, yang sengaja ingin menjadikan 20 Mei, sebagai sebuah
“khurafat” baru? Selain itu, adakah “Kebangkitan Nasional”, mempunyai relasi
sejarah dengan umat Islam?
Merayakan Harkitnas 20 Mei, Mewarisi Kebodohan Sejarah
Rasulullah
Saw sebagai tauladan terbaik umat manusia sepanjang zaman mengatakan jika dalam
melakukan sesuatu itu, manusia harus memahami terlebih dahulu apa yang akan
dilakukan atau diperbuatnya. Istlahnya: “Fahmu qabla ‘amal”
atau “Paham terlebih dahulu baru melakukan”. Ini merupakan prinsip yang harus
diikuti oleh manusia yang oleh Allah Swt diberi akal, sehingga manusia bisa
bepikir, memilah yang baik atau buruk, dan tidak melakukan sesuatu hanya karena
latah atau berdalih “sudah tradisi”.
Boedi Oetomo Tangannya Freemason
Setiap 20 Mei
pemerintah memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Peringatan ini
mengacu pada organisasi Boedi Oetomo (BO) yang didirikan pada 20 Mei 1908.
Anehnya, kedekatan BO dengan organisasi Freemason tak pernah diungkap sejarah.
Ada apa? Het Jong Javaasche Verbond Boedi Oetomo atau Ikatan Pemuda Jawa Boedi Oetomo
didirikan di Gedung STOVIA (School tot Opleiding voor
Inlandsche Artsen), Batavia, pada 20 Mei 1908.
Kontroversi Kebangkitan Nasional
Beberapa tahun
terakhir terutama pasca era reformasi, tema pelurusan sejarah menjadi tema
utama yang banyak dikupas di berbagai diskusi. Baik yang sifatnya obrolan
ringan, diskusi kampus, seminar, bahkan sampai debat publik. Di dunia maya,
diskusi tentang tema inipun marak. Artikel dan komentar yang muncul berasal
dari profesi yang berbeda. Mulai dari mahasiswa, dosen, pemerhati sejarah, dan
sejarawan turut serta meramaikan tema besar ini.
Pengaruh Nazisme Pada Fasisme di Indonesia
Tulisan berikut merupakan ulasan atas
buku yang ditulis oleh Wilson yang berjudul “Orang dan Partai Nazi di
Indonesia” yang dimuat di Kompas.com.
Pengaruh fasisme Jerman yang dikenal dengan Nazisme ini masuk lewat pengaruh Belanda di Indonesia lewat partai fasis yang pada awalnya didirikan oleh
orang-orang Belanda di tanah Hindia-Belanda (nama Indonesia pada zaman Belanda
dulunya).
Menguak Simbol Prasasti Makam Kohler dari Jakarta ke Aceh
Ada dunia
lain di Kebon Jahe, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tepatnya di Kerkhof Laan atau
Tempat Pemakaman Umum Kebon Jahe Kober. Sekarang resmi dinamakan Museum Taman
Prasasti. Letaknya persis diapit Kantor Walikota Jakarta Pusat di sebelah
selatan dan Gelanggang Remaja Jakarta Pusat di sebelah utaranya. Berbeda dengan
museum lainnya, Museum Taman Prasasti ini menyajikan The Dark Tourism, Wisata Kematian.
Riwayat Hidup dan Pemikiran Auguste Comte
August Comte
(1798-1857) lahir di Montpellier, Perancis, 17 Januari
1798 – meninggal di Paris, Perancis, 5 September 1857 pada umur 59
tahun. Intelektual yang memiliki nama asli Isidore Marie Auguste François Xavier Comte ini dalam dunia
pendidikan dikenal sebagai Bapak Sosiologi, selain itu dia dikenal juga sebagai
orang pertama yang mengaplikasikan metode ilmiah dalam ilmu sosial. Khazanah
pemikirannya telah menjadi cakrawala baru bagi dunia dalam memandang sosiologi.
Tatkala Ratu Safiatuddin Dinobatkan Menjadi Sultanah Perempuan Aceh Pertama, Tahta Kerajaan Aceh Darusslam Berguncang Dalam Perebutan Perkembangan Nasib Kerajaan
Ratu Safiatuddin
merupakan Sultanah perempuan pertama di tahta Kerajaan Aceh Darussalam. Ia
dinobatkan sebagai ratu menggantikan suaminya Sultan Iskandar Tsani yang
memerintah pada tahun 1636-1641. Ratu Safiatuddin dalam khasanah sejarah
Kerajaan Aceh Darussalam dikenal dengan nama Sultanah Taju Alam Safiatuddin
Syah. Memerintah di Kerajaan Aceh Darussalam dari tahun 1641-1675 masehi, yang
juga merupakan anak dari Sultan Iskandar Muda. Sultanah Taju Alam Safiatuddin
Syah merupakan wanita pertama yang diangkat menjadi Sultanah di Kerajaan Aceh
Darussalam. Ratu Safiatuddin diangkat pada saat Aceh dalam keadaan pergolakan
politik, sosial, dan budaya yang tidak stabil karena kaum laki-laki tidak siap
dipimpin oleh kaum perempuan.
18 Oktober 2014
Taj Mahal: Kisah Cinta Abadi dan Kisah Misteri Dibalik Dinding Istana
Taj Mahal,
seperti halnya Mahatma Gandhi dan Bollywood, akan selalu terikut saat kita
membincang India. Bangunan cantik terbuat dari marmer putih itu sejatinya
adalah sebuah makam. Bangunan bergaya arsitektur Hindu-Islam itu didirikan pada
abad ke-17. Pembangunannya memakan waktu sekitar 20 tahun (1632-1653). Terletak
di Agra, negara bagian Uttar-Pradesh, India, 200 kilometer dari New Delhi. Agra
berada di sisi Sungai Yamuna (Jumuna), dan sebagaimana kota-kota yang berada di
tepi sungai besar, merupakan kota perdagangan dan industri.
Lonceng Cakra Donya: Simbol Persahabatan Aceh Dengan Tiongkok Dalam Catatan dan Lintasan Sejarah
Catatan
sejarah tertua dan pertama-tama mengenai kerajaan-kerajaan di Aceh, didapati
dari sumber-sumber tulisan sejarah Tiongkok. Dalam catatan sejarah dinasti
Liang (506-556), disebutkan adanya suatu kerajaan yang terletak di Sumatra
bagian utara pada abad ke-6 yang dinamakan Po-Li dan beragama Budha (sebelum
masuknya agama Islam). Pada abad ke 13 teks-teks Tiongkok (Zhao Ru-gua dalam
bukunya Zhu-fan zhi) menyebutkan Lan-wu-li (Lamuri) di pantai timur Aceh. Dan
pada tahun 1282, diketahui bahwa raja Samudra Pasai mengirim dua orang
(Sulaiman dan Shamsuddin) utusan ke Tiongkok. Di dalam catatan Ma Huan
(Ying-yai sheng-lan) dalam pelayarannya bersama dengan Laksamana Cheng Ho,
dicatat dengan lengkap mengenai kota-kota di Aceh seperti, A-lu (Aru),
Su-men-da-la (Samudra), Lan-wu-li (Lamuri).
Gerakan Ikhwanul Muslimin Di Mesir
Ikhwanul Muslimin adalah salah satu jamaah dari umat
Islam, mengajak dan menuntut ditegakkannya syariat Allah, hidup di bawah
naungan Islam, seperti yang diturunkan Allah kepada Rasulullah saw, dan
diserukan oleh para salafush-shalih, bekerja dengannya dan untuknya, keyakinan
yang bersih menghujam dalam sanubari, pemahaman yang benar yang merasuk dalam
akal dan fikrah, syariah yang mengatur al-jawarih (anggota tubuh), perilaku dan
politik. Di kemudian hari, gerakan Ikhwanul
Muslimin tersebar ke seluruh dunia. Ikhwanul Muslimin merupakan sebuah organisasi Islam
berlandaskan ajaran Islam. Ia merupakan salah satu jamaah dari beberapa jamaah
yang ada pada umat Islam, yang memandang bahwa Islam adalah dien yang universal
dan menyeluruh, bukan hanya sekedar agama yang mengurusi ibadah ritual
saja. Ikhwanul Muslimin memiliki
kredo berupa:
Ada Apa dengan Perang Dunia? Bukan Untuk Bertikai (Bagian Keenam - Habis)
Tentara Nazi melakukan pembantaian besar-besaran di
setiap wilayah yang mereka duduki di Eropa Timur. Terutama sekali, mereka
melakukan tindakan tanpa kenal ampun terhadap bangsa Yahudi, Gipsi, Polandia,
dan Slavia, kelompok yang mereka anggap lebih rendah daripada mereka. Satuan SS
Nazi khusus yang dibentuk terutama untuk mengadakan pembantaian ini, mulai
membunuh semua kelompok sasaran mereka, terutama bangsa Yahudi. Semua wilayah
yang sudah diduduki dipenuhi mayat yang tewas dan orang-orang selamat yang
meratapi mereka. Para pendeta dan tempat-tempat ibadat merupakan sasaran yang
paling disukai oleh Nazi. Mereka membakar dan menghancurkan semua gereja dan
membunuh para agamawan.