18 April 2013

Kisah Nabi Zakaria a.s


Zakaria adalah keturunan Sulaiman. Ia dan istrinya, Isya, membaktikan diri untuk menjaga Baitul Maqdis -rumah ibadah peninggalan Sulaiman di Yerusalem. Ia terus menyeru kaum kerabatnya, orang-orang Yahudi, yang telah meninggalkan ajaran para nabi terdahulu untuk kembali ke ajaran yang benar. Namun ajakannya tak banyak diikuti kaumnya sampai Zakaria berusia lanjut.

Hingga saat itu, Zakaria belum punya anak yang sangat ia dambakan. Ia kemudian mengangkat Maryam, anak seorang salih bernama Imran. Imran adalah kakak Isya, dengan demikian Maryam juga keponakan istri Zakaria. Imran dibunuh oleh orang Yahudi lainnya. Maryam yang masih bocah pun diperebutkan banyak keluarga untuk dipungut sebagai anak. Zakaria berhasil mendapatkan Maryam setelah memenangkan undian.

Oleh Zakaria, Maryam dibangunkan kamar di Baitul Maqdis. Di sanalah Maryam tinggal dan bermunajat kepada Allah. Kegiatan sehari-hari Maryam adalah membersihkan rumah Allah tersebut. Suatu hari, Zakaria terkejut mendapati buah-buahan di luar musimnya berada di kamar Maryam. Maryam menyatakan pada Zakaria bahwa buah-buahan itu berasal dari Allah.

Zakaria terus berdoa agar dikaruniai keturunan. Allah mengabulkan doa tersebut, dan mengabarkan akan memberi Zakaria seorang anak. Zakaria sempat terkejut. Bagaimana mungkin ia dan istrinya yang sudah sangat tua dapat dikaruniai anak. Ketika itu diperkirakan Zakaria telah berusia lebih dari 100 tahun. Akhirnya keluarga Zakaria memang dikarunia keturunan yang akan melanjutkan tugas dakwahnya, yakni Yahya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar