31 Maret 2014

Romusha; Strategi Jepang Menghadapi Perang Sekutu

Romusha merupakan panggilan untuk orang-orang yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia. Romusha ini berlangsung selama 3 tahun, dari tahan 1942 – 1945. Jumlah korban yang menjadi Romusha sekitar 4 – 10 juta orang, diantaranya petani, para perempuan, dan tokoh-tokoh pergerakan. Tujuan Jepang yaitu ingin mengambil remh-rempah milik Indonesia. Awal mula terbentuknya romusha, ketika Jepang pertama kali datang ke Indonesia disambut dengan gembira, karena Jepang telah membantu Indonesia dalam mengusir Belanda. Tetapi, setelah Jepang tiba di Hindia Belanda, Jepang berubah menjadi lebih licik dan bengis. Mereka tidak tanggung-tanggung mengambil semua sumber-sumber kekayaan alam yang ada di Indonesia.

NKRI Didirikan Di Atas Konsep Yang Salah

Oleh: Dr. Husaini Hasan (Sesepuh Aceh Merdeka)

Saudara-saudara bangsa-bangsa Melayu Nusantara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang anda diami sekarang ini didirikan atas konsep yang salah. Konsep kelanjutan penjajahan Hindia Belanda atas bangsa-bangsa Melayu Nusantara. Indonesia dibentuk atas dasar penyatuan negara-negara atau kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara yang telah ditaklukkan oleh Belanda pada zaman kolonial. Negara-negara taklukkan ini dipaksa oleh Belanda diperintah dibawah Pemerintah Jajahan Belanda yang disebut The Dutch East Indies (Hindia Belanda).

Menguak Konspirasi Gempa dan Tsunami Aceh

Afghanistan dan Iraq sudah binasa, para bankir Wall Street semuanya putus asa mencari-cari cara untuk mengendalikan dunia kita ini, secara tiba-tiba dengan mudahnya Parit Sumatra meledak. Trick or Treat? “Bahkan yang lainnya terlibat menyerang dalam bentuk eco-type of terrorism, mereka dapat merubah iklim, membuat gempa bumi atau meledakkan gunung berapi dari jarak jauh, dengan menggunakan senjata gelombang elektomagnetik” Menteri Pertahanan Amerika, William S. Cohen, April 1997 Big surprise! Kemungkinan Cohen sudah mengetahui terlebih dahulu bahwa sebuah senjata nuklir dapat mendorong terjadinya apa yang dia sebutnya sebagai “gelombang elektromagnetik”.

Bagaimana Kami Menghancurkan Presiden Indonesia; Soekarno ?

Kantor Luar Negeri Inggris menggunakan “trik kotor” dalam ‘membantu menggulingkan Presiden Indonesia Soekarno, pada tahun 1966. Selama 30 tahun, setengah juta orang telah tewas. Pada musim gugur 1965, Norman Reddaway (George Frank Norman Reddaway) seorang yang terpelajar dengan karir yang bagus di Kantor Luar Negeri Inggris, mendapat brifing untuk suatu misi khusus. Duta Besar Inggris untuk Indonesia saat itu, Sir Andrew Gilchrist, baru saja mengunjungi London untuk berdiskusi dengan Kepala Dinas Luar Negeri, Joe Garner. Diskusi itu mengenai Operasi Rahasia (Covert Operations) untuk melemahkan Soekarno, Presiden Indonesia yang merepotkan dan berpikiran mandiri, ternyata tidak berjalan dengan baik. Lalu, Garner dibujuk untuk mengirim Reddaway, pakar propaganda FO, untuk Indonesia.

Aksi-Aksi Trituta (Tiga Tuntutan Rakyat) Pada Tahun 1966

Sejarah lahirnya G-30S/PKI pada waktu masa pemerintahan demokrasi terpimpin pada saat itu pada tanggal 5 juli 1959 maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden dan empat hari Presiden Soekarno mengeluarkan dekritnya,  maka Kabinet Djuanda di bubarkan menjadi Kabinet Kerja, Chaerul Shaleh ditugaskan untuk menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) menurut penetapan presiden No.2 tahun 1959 dengan di bentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).

Ada Apa dengan Perang Dunia? Perang Yang Menggembirakan (bagian ke-4)

Sebelum Perang Dunia, banyak orang berpikir bahwa perang seperti ini akan sangat bermanfaat, dan bahkan diperlukan. Banyak orang yang menyambut perang dan sangat gembira ketika perang diumumkan. Para pemimpin dengan bangga mengirimkan serdadu mereka ke medan peperangan. Penyebab utama kesalahan besar ini adalah keyakinan mereka akan sebuah gagasan, yaitu ajaran Darwin (Darwinisme). Ahli sejarah Amerika, Thomas Knapp dari Loyola University menjelaskan hal ini sebagai berikut: