Romusha
merupakan panggilan untuk orang-orang yang dipekerjakan secara paksa pada masa
penjajahan Jepang di Indonesia. Romusha ini berlangsung selama 3 tahun, dari tahan
1942 – 1945. Jumlah korban yang menjadi Romusha sekitar 4 – 10 juta orang,
diantaranya petani, para perempuan, dan tokoh-tokoh pergerakan. Tujuan Jepang
yaitu ingin mengambil remh-rempah milik Indonesia. Awal mula terbentuknya
romusha, ketika Jepang pertama kali datang ke Indonesia disambut dengan
gembira, karena Jepang telah membantu Indonesia dalam mengusir Belanda. Tetapi,
setelah Jepang tiba di Hindia Belanda, Jepang berubah menjadi lebih licik dan
bengis. Mereka tidak tanggung-tanggung mengambil semua sumber-sumber kekayaan
alam yang ada di Indonesia.
31 Maret 2014
NKRI Didirikan Di Atas Konsep Yang Salah
Saudara-saudara
bangsa-bangsa Melayu Nusantara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang anda
diami sekarang ini didirikan atas konsep yang salah. Konsep kelanjutan
penjajahan Hindia Belanda atas bangsa-bangsa Melayu Nusantara. Indonesia
dibentuk atas dasar penyatuan negara-negara atau kerajaan-kerajaan di Asia
Tenggara yang telah ditaklukkan oleh Belanda pada zaman kolonial. Negara-negara
taklukkan ini dipaksa oleh Belanda diperintah dibawah Pemerintah Jajahan
Belanda yang disebut The Dutch East Indies (Hindia Belanda).
Menguak Konspirasi Gempa dan Tsunami Aceh
Afghanistan
dan Iraq sudah binasa, para bankir Wall Street semuanya putus asa mencari-cari
cara untuk mengendalikan dunia kita ini, secara tiba-tiba dengan mudahnya Parit
Sumatra meledak. Trick or Treat? “Bahkan yang lainnya terlibat menyerang dalam
bentuk eco-type of terrorism, mereka dapat merubah iklim, membuat gempa bumi
atau meledakkan gunung berapi dari jarak jauh, dengan menggunakan senjata
gelombang elektomagnetik” Menteri Pertahanan Amerika, William S. Cohen, April
1997 Big surprise! Kemungkinan Cohen sudah mengetahui terlebih dahulu bahwa
sebuah senjata nuklir dapat mendorong terjadinya apa yang dia sebutnya sebagai
“gelombang elektromagnetik”.
Bagaimana Kami Menghancurkan Presiden Indonesia; Soekarno ?
Kantor Luar Negeri Inggris menggunakan “trik
kotor” dalam ‘membantu menggulingkan Presiden Indonesia Soekarno, pada tahun
1966. Selama 30 tahun, setengah juta orang telah tewas. Pada musim
gugur 1965, Norman Reddaway (George Frank Norman Reddaway) seorang yang
terpelajar dengan karir yang bagus di Kantor Luar Negeri Inggris, mendapat
brifing untuk suatu misi khusus. Duta Besar Inggris untuk Indonesia saat itu,
Sir Andrew Gilchrist, baru saja mengunjungi London untuk berdiskusi dengan
Kepala Dinas Luar Negeri, Joe Garner. Diskusi itu mengenai Operasi Rahasia (Covert Operations) untuk melemahkan
Soekarno, Presiden Indonesia yang merepotkan dan berpikiran mandiri, ternyata
tidak berjalan dengan baik. Lalu, Garner dibujuk untuk mengirim Reddaway, pakar
propaganda FO, untuk Indonesia.
Aksi-Aksi Trituta (Tiga Tuntutan Rakyat) Pada Tahun 1966
Sejarah
lahirnya G-30S/PKI pada waktu masa pemerintahan demokrasi terpimpin pada saat
itu pada tanggal 5 juli 1959 maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden dan
empat hari Presiden Soekarno mengeluarkan dekritnya, maka Kabinet Djuanda
di bubarkan menjadi Kabinet Kerja, Chaerul Shaleh ditugaskan untuk menetapkan
Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) menurut penetapan presiden No.2 tahun
1959 dengan di bentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).
Ada Apa dengan Perang Dunia? Perang Yang Menggembirakan (bagian ke-4)
Sebelum
Perang Dunia, banyak orang berpikir bahwa perang seperti ini akan sangat
bermanfaat, dan bahkan diperlukan. Banyak orang yang menyambut perang dan
sangat gembira ketika perang diumumkan. Para pemimpin dengan bangga mengirimkan
serdadu mereka ke medan peperangan. Penyebab utama kesalahan besar ini adalah
keyakinan mereka akan sebuah gagasan, yaitu ajaran Darwin (Darwinisme). Ahli
sejarah Amerika, Thomas Knapp dari Loyola University menjelaskan hal ini
sebagai berikut: