“Cobalah
Anda jujur pada diri Anda apakah, selama ini cukup jujur, rajin, punya etika
dan moralitas, ulet pantang putus asa dan satu lagi tawakkal ? jangan melulu
salahkan orang lain, salahin orang Jawa, Kalo Anda sedikit pintar dan ulet Anda
juga bisa jadi orang sukses. Di Indonesia ini tidak ada kelas sosial, siapapun
yang punya kemampuan dapat bermigrasi secara vertikal, seoarang anak tukang
pangkas seperti Dr. Sofyan Jalil (Aceh, orang alue Lhok), yang sekarang jadi
komisaris pupuk Iskandar muda, Dr. Ermaya yang jadi ketua Lemhanas (Orang
Sunda), Ryas Rasyid Calon Presiden (Orang Makassar) sepanjang Anda mampu,
silahkan Anda berkarya jangan Anda cuap-cuap dijajah padahal Anda tidak
melakukan apapun walau untuk diri Anda sendiri. Saya kasian juga sama Anda” (Teuku
Mirza, teuku_mirza2000@yahoo.com ,Sun, 15 Feb 2004 23:10:19 -0800 (PST))
Baiklah
Teuku Mirza di Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia.
Jelas,
Teuku Mirza, setiap manusia itu harus berusaha dengan sekuat tenaga untuk
menghidupi diri, keluarga dengan tujuan mencari ridha Allah SWT.
Tetapi,
Teuku Mirza, harus juga menyadari bahwa Teuku Mirza yang sekarang tinggal dan
hidup di Jakarta sebagai Ibu Kota Negara RI yang sebelum menjadi Negara
RI-Jawa-Yogya sekarang ini, itu Negara RI 17 Agustus 1945 telah tumbuh dan
berkembang melalui proses yang bermacam ragam dari mulai hilang lenyap setelah
digempur pasukan Beel di Yogyakarta, memberikan mandat kepada Sjafruddin
Prawiranegara untuk membentuk PDRI Pengasingan di Sumatera (Aceh), selanjutnya
hidup kembali pada tanggal 13 Juli 1949 setelah PDRI mengembalikan mandatnya
kepada Mohammad Hatta di Jakarta, disusul masuk menjadi Negara Bagian RIS, menelan
Negara-Negara dan Daerah-Daerah anggota Negara Bagian RIS, mencaplok Negeri
diluar RIS seperti Negeri Aceh, kemudian melebur menjadi NKRI, dan terakhir ini
berobah kembali menjadi Negara RI-Jawa-Yogya melalui Dekrit Presiden 5 Juli
1959 dengan UUD 1945 dan dasar negara Pancasila-nya yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945.
Nah,
Teuku Mirza adalah salah seorang rakyat dari Negeri Aceh yang tetap menutup
mata dari apa yang telah dilakukan oleh Soekarno seorang pemimpin yang tidak
mampu memecahkan persoalan secara musyawarah, seorang pemimpin yang tidak
pandai dan kurang bijaksana, seorang pemimpin yang penuh dengan semangat untuk
mengurung dan mengikat serta memaksakan seluruh Negara-Negara dan
Daerah-Daearah bekas Negara Bagian RIS dan Negeri-Negeri diluar RIS untuk
berada dalam kekuasaan Negara RI-Jawa-Yogya yang dikontrol oleh orang-orang
dari Jawa dan tidak memberikan ruang gerak terhadap keinginan, cita-cita dan
nasib setiap suku atau bangsa yang berada dalam naungan dan lindungan NKRI.
Nah
sekarang, kalau orang-orang seperi yang dituliskan oleh Teuku Mirza “Dr. Sofyan
Jalil (Aceh, orang alue Lhok), yang sekarang jadi komisaris pupuk Iskandar
muda, Dr. Ermaya yang jadi ketua Lemhanas (Orang Sunda), Ryas Rasyid Calon
Presiden (Orang Makassar)”
Mereka,
bertiga itu belum menyadari atau tidak menyadari atau pura-pura tahu tetapi
tetap menutup mata dan telinga dari melihat kenyataan dan apa yang telah
dijalankan oleh Soekarno cs ketika menelan, mencaplok, menduduki dan menjajah
Negeri Aceh melalui mulut Sumatera Utara pada tanggal 14 Agustus 1950 satu hari
sebelum RIS dilebur menjadi NKRI pada tanggal 15 Agustus 1950 oleh Presiden
Soekarno.
Coba
perhatikan kalau seandainya Ryas Rasyid Calon Presiden yang orang Makassar itu
memahami, menyadari, memikirkan, menghayati dan menyimpulkan mengenai
perjuangan dan sepak terjang tokoh pejuang Islam Abdul Kahar Muzakar dan Kaso
A. Ghani mendeklarkan bahwa Daerah Sulawesi Selatan menjadi bagian dari Negara
Islam Indonesia dibawah pimpinan SM Kartosuwirjo pada bulan Januari 1952.
Dimana Daerah Sulawesi Selatan dibawah pimpinan Abdul Kahar Muzakar dan Kasso
Abdul Ghani ini tidak pernah dan tidak berhasil dimasukkan kedalam RIS.
Perjuangan Abdul Kahar Muzakar dan Kasso Abdul Ghani ini memakan waktu 14 tahun
sampai pada bulan Februari 1965 ketika pejuang Islam Abdul Kahar Muzakar
menemui sahidnya di medan pertempuran menghadapi agresor Soekarno dengan
serdadu-serdadu Tentara Nasional Indonesia dari divisi Siliwangi Jawa Barat.
Nah,
disini bisa jadi, “Ryas Rasyid Calon Presiden untuk Pemilu 2004 yang orang
Makassar” ini menganggap bahwa tokoh pejuang Islam Abdul Kahar Muzakar dan Kaso
A. Ghani dari Sulawesi Selatan itu adalah pemberontak. Mengapa ? Karena Ryas
Rasyid Calon Presiden untuk Pemilu 2004 ini telah terpengaruh dan pikirannya
telah dipenui oleh taktik dan strategi kebijaksanaan Soekarno dalam
menjalanakan politik, pertahanan, keamanan dan agresinya melalui pencaplokan
Negara-Negara dan Daerah-Daerah anggota Negara Bagian Republik Indonesia serta Negeri-Negeri
yang berada diluar wilayah kekuasaan de-facto RIS seperti Negeri Aceh termasuk
Negeri Sulawesi Selatan tempat dimana tokoh pejuang Islam Abdul Kahar Muzakar
dan Kaso A. Ghani mendeklarkan Daerah Sulawesi Selatan menjadi bagian dari
Negara Islam Indonesia dibawah pimpinan SM Kartosuwirjo bebas dari pengaruh
kekuasaan NKRI pada bulan Januari 1952 bahwa tindakan Soekarno tersebut adalah
suatu tindakan kebijaksanaan politik, pertahanan, keamanan yang benar.
Begitu
juga dengan “Dr. Sofyan Jalil (Aceh, orang alue Lhok), yang sekarang jadi
komisaris pupuk Iskandar muda”, ia tidak paham atau tidak menyadari atau memang
menutup mata dan telinga bahwa Negerinya telah ditelan, dicaplok, diduduki dan
dijajah oleh Soekarno melalui mulut Propinsi Sumatera Utara pada tanggal 14
Agustus 1950 untuk dimasukkan kedalam NKRI yang dibentuk dari puing-puing bekas
Negara-Negara dan Aderah-Daerah bagian Republik Indonesia Serikat pada tanggal
15 Agustus 1950.
Juga “Dr.
Ermaya yang jadi ketua Lemhanas orang Sunda”, ia tidak memahami dan tidak menyadari
bahwa di Jawa Barat telah berdiri di daerah Pasundan, tangal 4 Mei 1947 di
Alun-alun Bandung, Ketua Partai Rakyat Pasundan Soeria Kartalegawa
memproklamirkan Negara Pasundan dan pada tanggal 16 Februari 1948 Negara
Pasundan dinyatakan resmi berdiri dengan R.A.A. Wiranatakusumah dipilih menjadi
Wali Negara dan dilantik pada tanggal 26 April 1948. (30 Tahun Indonesia
Merdeka, 1945-1949, Sekretariat Negara RI, 1986, hal. 140, 171)
Dan
juga di Tasikmalaya, Jawa Barat, Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo pada tanggal
7 Agustus 1949 telah memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia dengan
S.M. Kartosuwirjo diangkat sebagai Imam Negara Islam Indonesia.
Nah,
Negara, Daerah dan Negeri tersebut telah ditelan dan dicaplok oleh Soekarno
dengan NKRI-nya.
Perhatikan
Negara Pasundan dan NII daerahnya Dr. Ermaya yang jadi ketua Lemhanas orang
Sunda itu telah ditelan Soekarno.
Begitu
juga Daerah Sulawesi Selatan daerahnya Ryas Rasyid Calon Presiden untuk Pemilu
2004 telah ditelan dan dilahap oleh Soekarno dengan NKRI dan TNI-nya.
Tidak
ketinggalan Negeri Aceh tempat asal “Dr. Sofyan Jalil (Aceh, orang alue Lhok),
yang sekarang jadi komisaris pupuk Iskandar muda” telah dicaplok oleh Seokarno
dan ditelan masuk kedalam mulut Propinsi Sumatera Utara pada tanggal 14 Agustus
1950 untuk selanjutnya dihancurkan dalam tubuh NKRI pada tanggal 15 Agustus
1950 setelah RIS dilebur habis oleh Soekarno.
Jadi,
Teuku Mirza, orang-orang tersebut yang Teuku Mirza jadikan contoh adalah
sebenarnya kalau saya melihat bahwa pada hakekatnya mereka bertiga itu telah
hidup diatas puing-puing Negara Pasundan, Negeri Aceh dan Negeri Sulawesi
Selatan yang telah dijadikan mangsa korban oleh Soekarno dalam menjalankan
kebijaksanaan politik, pertahanan, keamanan dan agresinya dengan ditunjang oleh
TNI-nya.
Nah
sekarang, orang Aceh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari
pengaruh kekuasaan NKRI tidak mau hidup menggadaikan diri dan hidup diatas
puing-puing Negara Pasundan, Negeri Aceh dan Negeri Sulawesi Selatan yang telah
dijadikan mangsa korban oleh Soekarno dalam menjalankan kebijaksanaan politik,
pertahanan, keamanan dan agresinya dengan ditunjang oleh TNI-nya.
To the point
Sekarang
ini ada segelintir orang (yang ngakunya orang Acheh) yang mendukung Indonesia
Jawa-Yogya untuk terus menjajah negeri dan bangsa Acheh. Mereka (para
pengkhianat bangsa Acheh) rela dan senang menjadi lamiet (budak) Indonesia
-Jawa-Yogya. Apa sih yang kau cari para pengkhianat!! Kenapa sih Anda rela dan
senang dipeulamiet (diperbudak) oleh Indonesia-Jawa- Yogya?! Kenapa sih Anda tidak
menjadi pribadi yang Merdeka (merdeka dalam berpikir, merdeka dalam bersikap,
merdeka dalam mengambil keputusan, dan merdeka dalam bertindak) tanpa
dipengaruhi oleh cara berpikir kolonialis Indonesia-Jawa-Yogya ?!
Kita sudah sadar sebuah negara NKRI harus presedennya dari kalangan Jawa
BalasHapusdiluar Jawa tidak mungkin anda menjadi preseden RI.
Dengan prinsip .PENJAJAHAN YANG TERSELUBUNG, BENGUASAI
TANAH JAJAHANNYA; ACE, KALIMANTAN, MALUKU, DAN PAPUA.
Harus tunduk dalam kekuasaan penjajahan RI Jawa, jika anda melawan disebut
seperatis dan anda akan dibantai sampai habis, Seperti Soeharto membantai
orang-orang PKI demi kekuasaan negara RI Jawa.