11 Mei 2013

ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYDIN


Islam Pada Masa Khulafaur Rasydin

Pengertian Khulafaur Rasyidin

Khalifah dalam bahasa Indonesia dapat diartikan pengganti atau orang yang berada di belakang seseorang. Khalifah adalah bentuk tunggal, bentuk jamaknya adalah khulafa’, sedangkan al-Rasydyn dalam bahasa Indonesai berarti benar, pintar, atau lurus.

Dalam sejarah Islam Khulafaur Rasyidin diartikan : penggganti Rasul yang benar dam lurus, dan diterima oleh seluruh umat. Empat Khalifah yang mendapatkan julukan khulafaur rasyidin adalah empat kholifah awal yang berturut-turut menggantikan Rsulullah. mereka adalah :

·         Abu Bakar
·         Umar bin Khattab
·         Usman bin Affan
·         Ali bin Abi Thalib

Tugas Khulafaur Rasyidin

Tugas Rasulullah meliputi dua hal, yaitu tugas kenabian dan tugas kenegaraan, sedangkan tugas Khulafaur Rasyidin hanya menggantikan tugas sebagai kepala negara, pemerintahan dan pemimpin umat.

Khulafaur Rasyidin

1.      Abu Bakar

a.       Abu Bakar sebelum masuk Islam

Sebelum masuk Islam Abu Bakar bernama Abdul Ka’bah putra dari Abi Quhafah bin Amin
Sesudah masuk Islam namanya diganti oleh Rasulullah menjadi Abdullah. Abu Bakar adalah panggilan orang–orang muslim kepadanya karna ia segara masuk Islam.

Abu Bakar dilahirkan setelah dua tahun penyerangan Mekah untuk penghacuran Ka’bah oleh raja Abrahah. Dengan demikian beliau dua tahun lebih muda dari Rasulullah.

    1. Abu Bakar setelah masuk Islam
    1. Segara ikut berdakwah
Setelah masuk Islam Abu Bakar segera mengajak bebrapa orang untuk ikut memeluk agama Islam, yang di kemudian hari orang-orang itu dikenal dengan sebutan assabiqunal awwalun. selain itu belaiau juga banyak membebaskan budak yang disiksa karna masuk Islam.

b.      Pembela Nabi yang setia

Ketika Rasulullah mulai menyeru penduduk Mekkah secara terang-terangan untuk masuk Islam, mulailah timbul perlawanan dari kafir quraisy. Dan disaat-saat seperti itulah Abu Bakar menjadi pelindung Nabi yang paling setia.

    1. Abu Bakar menjadi Khalifah (11-13 H/632-634 M)
        1. Proses pemilahannya
Berita wafatnya Rasulullah menggemparkan umat Islam. Sebagian tidak percaya, karna dalam sholat subuh sebelum itu, beliau masih hadir di masjid. Berita ini dianggap desas desus untuk mengacau kaum muslimin. Umar sendiri termasuk kelompok yang tidak memercayainya.

Sesudah mendengar kabar itu Abu Bakar langsung masuk ke rumah Rasulullah dan menyaksikan Rasulullah telah terbujur, ditunggui oleh Aisyah dan kerabat-kerabat dekat. Kemudian ia pun pergi menemui orang-orang di masjid. Untuk menenangkan mereka Abu Bakar mengumandangkan ayat Al-Qur’an, surat Ali Imron ayat 144. Dengan ayat itu semua kaum muslimin sadar bahwa Rasulullah memang telah wafat.


Sementara Abu Bakar sedang melakukan hal-hal berkenaan dengan peyelenggaraan jenazah Rasulullah, tersiar kabar bahwa kaum anshar sedang merundingkan pengganti Rasulullah dalam memimpin pemerintahan dan umat. Abu Bakar, Umar dan Abu Ubaidillah bin Jarrah mendatangi pertemuan mereka di balai pertemuan bani saidah (saqifah bani saidah).

Antara Abu Bakar dan teman-temannya terjadi perdebatan mengenai siapa yang pantas ditetapkan untuk menggantikan Rasulullah, semula pihak anshar bertahan agar Khalifah berasal dari pihak mereka namun akhirnya semua sepakat menunjuk Abu Bakar sebagai orang yang paling pantas untuk menggantikan Rasulullah sebagai Khalifah. Abu Bakar di bai’at sebagai Khalifah yang pertama pada tahun 11 H/632 M.

      1. Upaya menghadapi kaum murtad.
Menjelang wafatnya Rasulullah, seluruh jazirah Arab telah tunduk di bawah kekuasaan pemerintahan Islam. Namun sesudah wafatnya Rasulullah wafat ada beberapa kabilah yang merasa sudah tidak terikat lagi dengan pemerintahan Islam, bebrapa pimpinan kabilah tadi berusaha memperluas kekuasaan. Mereka beranggapan bahwa Muhammad memperoleh kekuasaan karena menjadi Nabi. oleh karna itu mereka mendakwahkan diri sebagai Nabi agar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Diantara mereka adalah: Musaillamah, Al-Aswad Al-Ansi, Tulaihah, dan Nejed.


Mereka mengajak anggota kabilahnya untuk murtad dari agama Islam, dan rakyat mereka yang masih lemah imannya menyambut dengan baik seruan pemimpin mereka tersebut.

Abu Bakar berunding dengan para sahabat untuk menghadapi Nabi palsu dan kaum murtad itu, mereka sepakat untuk menyeru mereka agar mereka bertaubat. Jika tidak mau sadar, mereka akan di hadapi dengan kekerasan sampai merekasadar.

      1. Upaya menghadapi kaum yang ingkar membayar zakat
Banyak dari kaum muslimin yang pengertiannya tenteng hukum Islam masih belum mendalam dan imannya masih tipis meganggap bahwa kewajiban zakat semata-mata untuk Nabi, jadi ketika Rasul telah wafat maka bebaslah kewajiban untuk membayar zakat, hal itu tidak benar.

Kemudian setelah Abu Bakar berunding dengan para sahabat, walaupun tidak mendapat suara bulat Abu Bakar teguh pada pediriannya bahwa kewajiban zakat harus tetap ditunaikan, mereka yang membangkang akan di perangi.

      1. Melanjutkan pengiriman pasukan Usamah
Untuk menjamin keamanan bagian utara jazirah Arab bagian utara Abu Bakar melanjutkan apa yang telah dirintis oleh Rasul dengan mengirimkan pasukan usamah.

      1. Menghimpun Al Qur’an
Peperangan untuk mengembalikan kekuasaan Islam memakan banyak korban, dan banyak di antara yang gugur menjadi syuhada’ tersebut adalah para hufazh/ahlul qura.

Usai perang, Umar bin Khattab mengusulkan kepada Abu Bakar untuk mengupayakan penyelamatan Al-Qur’an dengan membukukan Al-Qur’an sesuai dengan urutan yang di ajarkan oleh Rasulullah, setelah melakukan perundidangan dengan para sahabat, dibentuklah panitia pengumpulan Al-Qur’an, diketuai oleh Zaid bin Tsabit. Panitia menyelesaiakan pekerjaan dalam waktu dua tahun. hasilnya mereka serahkan kepada Abu Bakar. kemudian beliau mengamankannya denga menitipkannya di rumah Hafsah binti Umar bin khattab, janda Rasulullah, janda Nabi saw.

      1. Perluasan wilayah
Upaya yang pernah di tenpuh Rasulullah untuk memperluas penyebaran Islam adalah menyurati para raja dan gubernur berbagai negara di luar jazirah Arab, menyerukan agar masuk Islam. upaya ini dilanjutkan Abu Bakar dengan membuka Irak dan Syam.


2.      Umar Bin Khattab

1.      Umar Sebelum Sebelum Menjadi Khalifah

Umar bin khattab berasal dari Quraisy. ia lahir 13 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. Garis keturunan Rasul dan Umar bertemu pada Ka’ab bin Luwai. Umar digambarkan sebagai orang yang bertubuh tinggi dan kekar.beliau memiliki sifat pemberani dan keras. Sebelum masuk Islam Umar gemar minum-minuman keras.dan sikapnya sangat keras terhadap kaum muslimin terutama dari golongan budak.


Umar bin Khattab masuk Islam ketika scara tidak sengaja mendengar seseorang membaca Al-Qur’an, Umar menyangka seseorang tadi membaca semacam syair. yaitu surat Thaha ayat 1-8. setelah mendengar ayat tersebut Umar segara menemui Nabi di rumah Al Arqom bin Abil Arqom dan menyatakan keislamannya.

Dengan masuknya Umar bin Khattab ke agama Islam, Agama Islam menjadi semakin kuat dan beberapakeadaan yang berubah pasca masuknya Umar ke Islam antara lain:orag-orang yang semula masuk Islam secara diam-diam, menjadi secara terbuka, arang beribadah secara sembunyi-sembunyi, menjadi secara terang-terangan,kalau sholat malam tidak melafadkannya dengan suara nyaring, menjadi berani dengan suara nyaring, karna itu Umar bin Khattab dijiluki Al Faruq.

    1. Umar bin Khattab sebagai Khalifah (13-23 H / 634-644 M)

        1. proses pemilihannya
kertika Abu Bakar merasa sudah tua beliau meminta pendapat kepada para sahabat tentang penggantinya kelak dan mengusulkan Umar bin Khattab sebagai penggantinya. Setelah memperoleh kesepakatan dan persertujuan maka Umar bin Khattab di baiat menjadi Khalifah sesudah Abu Bakar wafat.
      1. Perluasan Wilayah
Perluasan wilayah Pada masa pemerintahan ini antara lain melanjutkan pembebasan Persia, Syam dan Mesir.
      1. Pembangunan
Pada masa Umar timbul berbagai persoalan baru yang harus segera di atasi, Umar tanggap atas segala persoalan itu. Upaya yang dilakukan Umar antara lain :
      • Mengatur jabatan dalam pemerintahan
      • Mendirinkan baitul mal
      • Mengeluarkan alat tukar yang sah
      • menetapkan tahun hijriah
      • membuat peraturan pertahanan negara
      • mengangkat hakim (Qadli)
      • mengatur pasar dan pos surat
      • membagi daerah menjadi beberapa wilayah
      • pengawasan terhadap timbangan dan takaran.
Khalifah Umar wafat pada bulan Dzulhijjah tahun 23 H/644 M dalam usida 63 tahun. Umar wafat ditika oleh budak Persia yang bernama Abu Lu’luah.


3.      Utsman Bin Affan

1.      Ustman Sebelum Menjadi Khaifah

Utsman bin Affan dilahirkan 5 tahun setelah Nabi Muhammad SAW. Garis keturunanannya sangat dekat dengan Nabi, bertemu pada Abu Manaf bin Qushai.

Utsman bin Affan masuk Islam karena dorongan dari Abu Bakar, Abu Bakar menerangkan kepada nya bahwa Nabi Muhammad telah menerima wahyu dari Allah SWT. Abu Bakar berkata kepada Utsman : “Muhammad adalah Rasulullah dan pemimpin ummat ke jalan yang benar. Saya telah mengimaninya dan menajadi seorang muslim. Saya anjurkan agar kamu segera menemui beliau”. Utsman segera pergi ke rumah Rasulullah dan terjadi tanya jawab antar keduanya. Akhirnya iapun masuk Islam. Utsman termasuk as sabiqunal awwalun (kelompok pemeluk Islam yang awal). Utsman menikah dengan putri Rasul nyang bernama Ruqayyah.


Ketika umat Islam hijrah ke Madinah, utsman besrta Ruqayyah ikut serta, dan ketika Ruqayyah meninggal, utsman dikawinkan dengan Ummu Kalsum, putri Rasulullah yang lain . oleh sebab itu Utsman mendapat gelar dzun nurain (yang memiliki dua cahaya).

Pada berbagai peperangan yang terjadi pada zaman Rasulullah, utsman selalu turut serta dan menyumbangkan hartanya untuk mendukug keperluan perang.

    1. Utsman Sebagai Khalaifah (23-35 H / 644-656 M)
        1. Pengangkatan Sebagai Khalifah
Setelah Umar bin Khattab ditikam oleh kelompok anti Islam pada tahun 23 H, yang terdiri dari Murmuzan, Jufainah dan Abu Lu’luah, dan sebelum wafat beliau berwasiat dan mununjuk tim terdiri dari 6 orang sahabat terkemuka untuk mengganti sebagai kahlaifah. Sahabat tersebut Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdur Ramhan bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqash.

Utsman dibai’at sebagai Khalifah menggantikan Umar bin Khattab setelah hasil Musyawarah menunjukkan suara seimbang antara yang memilih Ali dan Ustman, karena Utsman lebih tua, Abdur Rahman menetapkan Utsman bin Affan sebagai pengganti Umar.

      1. Pertahanan dan perluasan wilayah
Selain mempertahankan wilayah yang telah ada baik wilayah yang memberontak seperi khurasan ataupun wilayah yang di serang oleh musuh seperti iskandariah,Khalifah juga melakukan perluasan wilayah ke Afrika, Asia, dan Eropa.

      1. Pembangunan
Pembangunan pada masa Khalifah Ustman bin Affan melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan oleh Umar bin Khattab.usaha pembangunan dimasa Ustman itu antara lain: pembentukan Angkatan Laut dan pembukuan kembali Al-Qur’an.

      1. Pemberontakan dan pembunuhan terhadap Khalifah
Karena Khalifah Ustman bin Affan banyak mengambil keluarganya untuk menduduki jabatan pemerintahan.serta pengawasan yang kurang terhadap pemarintahan karena beliau telah lanjut,banyak keluhan masyarakat yang tidak disampaikan kepada Khalifah rimbullah keresahan dan protes dari mesir dan kuffah.mereka ke Madinah dan melakukan demonstrasi, namun karena kurang mendapat tanggapan,demonstrasi tadi berubah menjadi pembeontakan.Dalam pemberontakan InilahKhalifah Khalifah Ustman bin Affan terbunuh (tahun 35 H/565).


4.      Ali Bin Abi Thalib

1.      Ali Sebelum Menjadi Khalifah

Ali bin Abi Thalib adalah saudara sepupu Rasulullah Muhammad bin Abdullah. Ayah Ali adalah Abu Thalib saudara seayah dan seibu ayah nabi Muhammad. Ali bin Abi Thalib lahir tahun sebelum kenabian dan saat diambi dan tinggal bersama muhammad sejak usianya sekitar 7 tahun. Ali sejak kecil belum pernah menyembah berhala.

    1. Ali bin Abi Thalib Menjadi Khaliah
        1. Pengangkatan sebagai Khalifah
Sesudah utysman wafat keadan sangat kacau kemudian kaum pemuda umumnya menghendaki Ali segera menggantikan utsman mereka mendatangi Ali untuk membaiatnya. Tapi Ali tidak mau beliau menginginkan dukungan para sahabat yang dahulu bertjuang bersama Nabi. Kemudian para pemuda beramai-ramai memaksa Zubair dan Talhah untuk bersama-sama membaiat Ali, akhirnya Ali bersedia di baiat menjadi kahlaifah yang ke empat.

      1. Pemerintahan Selama Menjadi Khalifah
Ali dikenal pemimpin yang merakyat, tidka suka kemewahan dan bersikap tegas., kebiajakan-kebiojakan openting yang diambil oleh Ali antara lain : memecat gubernur yan lama menjadi yang gubernur yang baru, mengambil kembAli tanah-tanah yang dibagikan secara tyidak sah dan di kembalikan lagi menjadi milik baihtul mal.

Untuk menghindari kekacaun Ali memindahkan pemerintahannya ke Kuffah di Irak.
Di masa Ali terjadi beberapa peperangan, diantaranya :
        • perang jamal
perang jamal adalah perang yang terjadi antara Ali dengan Zubair, Talhah dan Aisyah.
        • Pertang sifin
Perang sifin adalah peperangan yang terjadi antara pengikut Ali dengan pengikut muawiyah yang membangkang. Sifin adalah kota yang terletak di timur laut kota Damsik. Dalam peperangan ini pihak Ali hampir memperoleh kemenangan, tapi kemudian muawiyyah mengajak berunding dan Ali kalah dalam perundingan itu.

Setelah peristiwa itu di pihak Ali terjadi pepecahan pihak yang memisahkan diri diberi nama Khowarij dan kelompok itu bermufakat untuk membunuh ketiga tokoh yakni Ali, Muawiyah dan Amru bin ‘Asy, tetapi hanya Ali yang terbunuh, peristiwa itu terjadi pada tanggal 17 Ramadhan 40 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar