20 September 2012

Sebuah Catatan Kehidupan

Semakin usia kita panjang, semakin panjang pula catatan pengalaman hudup kita. Bagi mereka yang mau memetik pelajaran dari pengalamannya, maka pengalaman jadi kekayaan yang unik baginya. Usia pula yang membawanya pada kebijakan. Sementara bagi mereka yang bersikap acuk tak acuh, pengalaman tak lebih dari goresan di atas pasir pantai. Usia tak menjamin apa-apa selain ketuaan baginya.

Meski kita sama-sama dianungi oleh langit yang sama, meski kita sama-sama diterangi oleh cahaya matahari yang sama, meski kita sama-sama digelapi oleh malam yang sama, namun kita tak pernah sama dalam mencerap semua itu. Kita melihat cakrawala dari ketinggian yang berbeda. Kita melangkah di jalan setapak dengan bobot yang berbeda.

Kita mengisi ruang dan waktu ini dengan besar tubuh yang berbeda pula. Maka, meski kita lahir di bumi yang satu, namun kita hidup di dunia yang berbeda-beda. Kita mempunyai sidik dunia pikiran yang tak sama bagi setiap orang. Keunikan atau perbedaan itu takkn banyak berarti bila tak menjadi kekayaan bagi kita. Dan, kekayaan itu tak banyak bermakna bila tak membuat diri kita semakin bijak bestari.

Kita datang ke dunia ini sendiri, dan sendiri pula
kita meninggalkannya. Di antara pintu masuk dan pintu
keluar, kita menghabiskan waktu kita untuk
mencari persahabatan.

Oleh: Chaerol Riezal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar