8 Juli 2012

Kesalehan Sejati: Teladan Keluarga Nabi

Ibnu Abbas meriwayatkan:

Pada suatu waktu kedua cucu nabi SAW yakni Hasan dan Husein sakit keras. Rasulullah dan para sahabat datang untuk mengunjungi mereka. Nabi juga berpesan agar Ali dan Fatimah bernazar untuk kesembuhan kedua putra mereka. Keduanya, diikuti Faidhah, pembantu mereka, bahkan anak-anak yang sedang sakit mengucapkan nazar: Jika Tuhan menyembuhkan Hasan dan Husein, mereka semua bernazar untuk melakukan puasa tiga hari berturut-turut.

Tak lama kemudian, kedua anak itu sembuh. Seluruh anggota keluarga melakukan puasa nazar. Karena mereka tidak punya makanan, Ali meminjam gandum dan Fatimah memasak sepertiganya. Ketika magrib tiba dan mereka hendak berbuka, seorang miskin datang mengetuk pintu: "Salam bagi kalian, wahai keluarga Rasulullah. Saya muslim yang miskin, berilah saya makanan. Semoga Allah memberi kalian anugerah-Nya." Semua anggota keluarga nabi itu memberikan bagian makanannya. Malam itu mereka berbuka hanya dengan minum air.

Pada hari kedua, kejadian yang sama terulang lagi. Seorang anak yatim mengetuk pintu rumah mereka. Sekali lagi mereka memberikan bagian roti dan melewatkan malam hanya dengan minum air saja. Pada hari ketiga seorang tawanan datang. Lagi-lagi mereka mengakhiri puasa nazar-nya dengan minum air.

Pada hari keempat, Ali membawa putra-putranya menemui nabi. Begitu nabi melihat cucu-cucunya yang baru pulih dari sakit menggigil karena kelaparan, seperti anak-anak ayam menggelepar, nabi jatuh iba. "Aku sedih menyaksikan keadaan kalian." Beliau bangkit dan membawa mereka kembali ke rumahnya. Di situ, nabi melihat Fatimah sedang bersembahyang dan munajat. Perutnya kempis, seakan menempel pada tulang punggungnya. Matanya tampak cekung. Rasulullah SAW tampak sangat terharu melihat semua penderitaan ini.

Pada saat itulah, Jibril datang membawa wahyu dari Allah, permulaan Surat Hal Ata Alal Insan. Karena itu Dr. Iqbal menyebut keluarga nabi sebagai keluarga yang bermahkotakan Hal Ata. Surah ini disebut juga Surah Al-Insan, Surah Manusia. Keluarga nabi adalah makhluk yang sudah mencapai derajat kemanusiaan yang sebenarnya, insan kamil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar