3 Juli 2012

Kedermawanan Membawa Berkah


Imam Ja'far Shadiq mengetengahkan sebuah riwayat dari ayahnya, Imam Muhammad Al Baqir, bahwa Imam Ali Zainal Abidin telah berkata:

Suatu ketika, Ali Bin Abi Thalib menghadap kepada Rasulullah SAW, lalu pulang. Ketika masuk rumah, Fatimah sedang duduk dan Salman Al Farisi sedang berada disisinya, sambil membentangkan kain yang ditenun Fatimah. Salman ini adalah bekas budak dari Persia, yang kemudian oleh Rasulullah dimasukkan sebagai anggota keluarga Rasulullah. "Salman minna, ahlul bait," demikian sabda Rasulullah SAW. Salman adalah bagian dari kami, Ahlul Bait. Ali bin Abi Thalib begitu melihat istrinya yang tercinta, lalu bertanya, "Hai wanita mulia, apa yang engkau miliki untuk kau hidangkan kepada suamimu?" Fatimah menjawab, "Demi Allah, aku tidak memiliki sesuatu, kecuali uang enam dirham dari Salman, sebagai upah tenunanku. Uang ini akan aku belikan makanan untuk Hasan dan Husein." Ali lalu berkata, "Hai wanita mulia, bawalah uang itu kemari. Biar aku yang belikan makanan untuk Hasan dan Husein."

Ali kemudian pergi ke pasar. Ditengah jalan, Ali bertemu dengan seorang laki-laki yang miskin. Laki-laki itu berkata, "Siapakah yang bersedia memberikan pinjaman kepada Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Menepati janji?" Ali begitu kasihan melihat keadaan lelaki tersebut, kemudian memberikan uang yang sedianya akan digunakan untuk membeli makanan. Lalu Ali kembali ke rumah dengan tangan hampa.

Melihat suaminya yang tercinta pulang tanpa membawa apa-apa, Fatimah meneteskan airmata. Ali kemudian bertanya, "Mengapa engkau menangis, wahai wanita yang sangat mulia?" Fatimah menjawab sambil tersedu, "Hai putra paman Rasulullah, aku melihat engkau pulang tanpa membawa apa-apa. Bukankah kepergianmu tadi untuk membeli makanan buat anak-anak kita?" Ali menjawab, "Hai putri Rasulullah yang sangat aku cintai, Apakah engkau ridho, uangmu enam dirham tadi telah aku berikan sebagai pinjaman kepada Allah?" Lalu Fatimah berkata, "Kalau begitu, sungguh aku sangat rela, wahai suamiku."

Allah memberikan pertolongan 

Sesaat kemudian Ali keluar rumah, ingin menemui Rasulullah SAW. Di tengah jalan, Ali bertemu dengan seorang Arabi yang sedang menuntun seekor unta. Tiba-tiba Arabi itu menawarkan untanya kepada Ali, "Ya Abal Hasan, belilah untaku ini." Ali menjawab, "Aku tidak memiliki uang untuk membelinya. Unta ini hendak kau jual dengan harga berapa?" Arabi itu menjawab, "Unta ini hendak aku jual dengan harga seratus dirham, uangnya boleh belakangan." Ali lalu berkata, "Baiklah, unta ini aku beli dengan harga yang kau kehendaki." Ali kemudian membawa unta itu.

Tak lama kemudian, Ali bertemu dengan seorang Arabi yang lain. Arabi itu bertanya, "Ya Abal Hasan, apakah untamu ini akan kau jual?" Ali  lalu menjawab, "Ya, aku akan menjualnya." "Akan kau jual dengan harga berapa?" tanya Arabi itu lagi. Ali menjawab, "Aku jual dengan harga tiga ratus dirham." Tanpa menawar lagi, Arabi itu lalu membeli unta milik Ali tersebut. Ali lalu membeli makanan di pasar dan membawa sisa uangnya pulang, tidak jadi menghadap Rasulullah. Dengan wajah ceria, Ali kemudian menceritakan kepada Fatimah kejadian yang baru dialaminya di jalan. Setelah itu Ali pamit kepada istri tercintanya, untuk menemui Rasulullah SAW.

Baru saja Ali masuk ke dalam masjid, Rasulullah SAW memandangnya dengan senyum bahagia. Setelah menjawab salam Ali, Rasulullah SAW kemudian bertanya, "wahai Ali, adakah engkau hendak menyampaikan suatu berita kepadaku, ataukah aku yang harus menyampaikan suatu berita kepadamu?" Ali menjawab dengan takzim, "Engkaulah yang sebaiknya menyampaikan berita, ya Rasulullah." Lalu Rasulullah bertanya lagi, "Hai Abal Hasan, tahukah engkau siapa sebenarnya Arabi yang menjual unta kepadamu, dan siapa Arabi yang membelinya?" Ali menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui apa yang terjadi pada diriku,"

Rasulullah SAW lalu berkata, "Wahai Ali, engkau sangat beruntung dan bahagia. Engkau telah memberi pinjaman enam dirham kepada orang miskin untuk mencari keridhoan Allah. Padahal engkau pun sangat membutuhkan uang itu untuk anak-anakmu. Kemudian Allah memberimu balasan tiga ratus dirham. Berarti setiap dirham diganti lima puluh kali lipat. Ketahuilah, Arabi yang menjual unta kepadamu adalah Malaikat Jibril. Sedangkan Arabi yang membeli unta darimu adalah Malaikat Mikail." 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar