
Bunga Rampai Aceh
15 Desember 2013
Membaca Masa Lalu HMI ; Perjalanan Dari Masa Ke Masa

Sebuah Coretan Catatan di Kampus

Membaca Aceh Dalam Sastra
Dalam
sejarahnya, Aceh tak pernah sepi dari perbincangan. Mulai dari kekayaan
alamnya, masa lalu yang gemilang dengan sejumlah kerajaan besar, perlawanan
rakyatnya terhadap kolonialisme, masa suram di tengah berbagai konflik, hingga
bencana tsunami. Seluruhnya terekam dalam perkembangan karya sastra di Aceh,
mulai sejak Hamzah Fanzuri, Nuruddin Ar-Raniry, Tengku Chik Pante Kulu, hingga
generasi terkini, karya sastra Aceh merepresentasikan perkembangan sejarah yang
menarik, baik sejarah ihwal Aceh dan kekayaan budayanya ataupun sejarah dalam
kesusastraan itu sendiri.
14 Desember 2013
Kontroversi Pancasila

Di Balik Mundurnya Soeharto

5 Desember 2013
Bireuen Dalam Ingatan Ku; Kenangan Yang Indah Hilang Dalam Ingatan
Oleh: Chaerol Riezal
Mengapa Bireuen ?
Bireuen, sebuah kota tingkat kewedanaan
berpenduduk sekitar 55.000 jiwa, (bisa berubah) masuk kabupaten Aceh Utara.
Posisinya terhampar di persimpangan jalan besar, ramai lalu lintas.
Menghubungkan Bireuen-Sigli-Banda Aceh ke arah barat dan ke timur terus ke Lhok
Seumawe-Langsa-Medan. Ke arah selatan Bireuen-Takengon- Blangkejeren-Kutacane. Di
atas peta, kota Bireuen kelihatan kecil. Pamornya mulai tenggelam ditelan kecemerlangan
kota Lhok Seumawe yang kini beralih wajah menjadi kota industri berskala besar.
Letak kota Bireuen yang strategis itu, kini tak punya arti apa-apa lagi. Bahkan
terkesan sudah ditinggalkan. Berbeda dengan masa Revolusi Fisik (Perang
Kemerdekaan Rl 1945-1949). Kedudukan kota Bireuen merupakan basis dan titik
sentral dari semua kegiatan politik, militer, sosial ekonomi dan budaya serta
pertahanan/keamanan rakyat semesta (hankamrata).
Mahasiswa Baru di Tengah Kepungan Apatisme
Salah satu “penyakit” yang melekat pada kebanyakan
mahasiswa baru adalah sikap apatis mereka terhadap pentingnya berorganisasi. Di
samping itu, sikap acuh tak acuh mahasiswa baru terhadap berbagai isu yang berkembang,
baik yang muncul di dalam kampus maupun lingkungan sosial yang lebih luas,
merupakan sebuah krisis yang jika tidak dibasmi bakal menjadi budaya yang akan
semakin menguat dari tahun ke tahun. Ini permasalahan yang mutlak harus dicari
pemecahannya.
Wanita-Wanita Aceh, Bak Jenderal Dunia

Mahasiswa…Oh…Mahasiswa
Mahasiswa merupakan kaum yang penting dalam
masyarakat. Sebagai seorang intelektual, mereka berperan sebagai pioner
perubahan bangsa. Mahasiswa tidak akan diam disaat bangsanya diserang oleh para
parasit. Mereka bukanlah “Banteng” yang hanya diam disaat saudaranya diserang
oleh para pemangsa, tetapi mereka adalah ’’Lebah’’ yang akan menyerang jika
rumahnya diganggu oleh para perusak. Mahasiswa adalah kaum intelektualis yang
tidak terpaku dengan nasib, karena dengan berpikir seperti itu akan merusak
semangat sejatinya untuk membela rakyat. Di Negeri yang kucita-citakan ini
Mahasiswa adalah penyalur ilmu, pejuang kebenaran, dan penyambung lidah rakyat.
Gajah Aceh di Masa Lampau: Gajah Aceh Yang Agung

Tewasnya Gadjah Mada di Kerajaan Aceh Tamiang

Aceh-Ottoman Dalam Koin Emas
Penemuan
koin emas bertuliskan nama Sultan Aceh dan Sultan Ottoman menandakan hubungan
antara kedua kerajaan Islam itu. Ratusan keping koin emas kuno peninggalan
Kesultanan Aceh ditemukan penduduk di Gampong Pande, Aceh, pada 11 November
2013. Beberapa koin bertuliskan nama Alaudin Riayat Syah Al-Kahar, sultan Aceh,
berdampingan dengan Sulaiman I, sultan Ottoman Turki. Penemuan ini bukti
penting yang menegaskan hubungan diplomatik antara Aceh dan Ottoman sejak abad
ke-16.
Kuliah Perdana
Kuliah perdana bagi seorang mahasiswa baru boleh
dikatakan sebuah babak baru dalam kehidupan akademiknya. Perkuliahan itu juga
dapat diartikan sebagai hal yang esensi dalam mengikuti perkuliahan
selanjutnya. Tak jarang momen ini sangat dinantikan, tetapi tak jarang pula
sangat dibenci para calon intelektual yang belajar di kampus itu.
Perintah Belajar Sejarah Dalam Surat Al-Fatihah
Surat
al-Fatihah, awal surat dalam al-Qur’an itu ternyata menyiratkan perintah untuk
belajar sejarah. Mungkin banyak yang tidak sadar, walau setiap hari setiap
muslim pasti mengucapkannya. Tidak sekali bahkan. Tetapi banyak yang tidak
menyadari sebagaimana banyak yang tidak mempunyai kesadaran untuk membaca,
mengkaji, mendalami sejarah Islam.
Hikayat Prang Sabi - Teuku Chik Pante Kulu
Salam alaikom walaikom teungku meutuah
Katrok neulangkah neulangkah neuwo bak kamoe
Amanah nabi...ya nabi hana meu ubah-meu ubah
Syuruga indah...ya Allah pahala prang sabi
Ureueng syahid la syahid bek ta khun mat
Beuthat beutan...ya Allah nyawoung lam badan
Ban sar keunung la keunung senjata kaf la kaf
Keunan datang...ya Allah pemuda seudang
Katrok neulangkah neulangkah neuwo bak kamoe
Amanah nabi...ya nabi hana meu ubah-meu ubah
Syuruga indah...ya Allah pahala prang sabi
Ureueng syahid la syahid bek ta khun mat
Beuthat beutan...ya Allah nyawoung lam badan
Ban sar keunung la keunung senjata kaf la kaf
Keunan datang...ya Allah pemuda seudang
Perdamaian Aceh – NKRI , Islam Menjawab
Di dalam Islam, Ulama telah membagi perdamaian itu menjadi
beberapa bagian yaitu perdamaian orang muslim dengan orang kafir, perdamaian
antara suami dan istri, perdamaian antara pemberontak/seperatis dengan pemerintah
yang sah, perdamaian antara kedua belah pihak yang bertentangan, perdamaian
dalam luka (karena perkelahian) seperti kema’afan atas harta, perdamaian untuk
menghentikan permusuhan apabila permusuhan itu terjadi dalam hal hak milik.
Sejarah Sebagai Cahaya Inspirasi

Belajar dari Kecemerlangan Aceh di Abad ke-16

Kisah Bumi Dan Langit
Adapun
terjadinya peristiwa Israk dan Mikraj adalah kerana bumi merasa bangga dengan
langit. Berkata dia kepada langit, “Hai langit, aku lebih baik dari kamu
kerana Allah S.W.T. telah menghiaskan aku dengan berbagai-bagai negara, beberapa
laut, sungai-sungai, tanam-tanaman, beberapa gunung dan lain-lain.”
Buku “Api Sejarah” Ungkap Kebenaran Sejarah Indonesia

28 November 2013
UUD Tidak 1945 Menyebutkan Sabang Dan Merauke Wilayah Negara RI-Jawa-Yogya Ketika Menjadi Anggota PBB Yang Ke-60 Pada Tanggal 27 September 1950
Kalau kita mau berfikir “fair”,
tidak tendensius dan mempunyai maksud tertentu serta keberpihakan kepada pihak
tertentu, tentunya kita tidak akan menjelekan pihak tertentu dan mati-mati’an
membela pihak yang lain. Sudah jelas : PBB mengakui Negara yang namanya NKRI
yang mempunyai wilayah berdasarkan UUD 1945 dari Sabang di Aceh sampai Merauke
di Irian barat (papua sekarang) dengan batas-batas wilayah yang ditetapkan dan
disetujui oleh Negara-negara anggota PBB termasuk didalamnya Negara yang
berbatasan langsung maupun tidak langsung dengan NKRI, yang meliputi :
Australia/Papua new guinea, Philipina, Vietnam, Thailand, Malaysia/Brunei,
India/Srilangka, dan Cina. Itu sudah sah, dan TIDAK ADA NEGARA yang namanya
“RI-JAWA YOGYA”.
Soekarno Setelah Rampok Aceh Pakai RIS Dan NKRI Baru Lapor Ke PBB

Soekarno Pakai RIS Untuk Menelan Negara Bagian RIS, Aceh & Janji Terauchi Bukan Dasar Hukum Pembentukan NKRI
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Saudara Ahmad, dengan adanya
perkataan Terauchi, maka jelaslah sudah yang mana wilayah indonesia itu
sekarang, walaupun akhirnya Jepang tidak menunaikan janjinya untuk memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia karena sudah kalah dalam PD II, dan hal ini patut
disyukuri karena kemerdekaan Indonesia bukan diberi tapi direbut. Dan setelah
Jepang menyerah kalah, maka atas desakan pemuda untuk merdeka, sehingga terjadi
peristiwa penculikan Soekarno dan Hatta ke Renggas Dengklok. Dan akhirnya
disepakati kalo Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, dan perkataan
Indonesia dalam proklamasi meliputi wilayah Hindia Belanda seperti yang
dikatakan Terauchi, yang otomatis ini membuat Aceh termasuk didalamnya.
Seokarno Mengingkari Nikmat Dengan Menelan Negara-Negara Bagian RIS Dan Aceh

Pengikut NKRI Terus Mempertahankan Aceh Yang Dirampok Soekarno Dan Dilaporkan Ke PBB
Kita tidak usah menjadi seorang “rocket
scientist” untuk bisa menilai mentalitas, dan apa yang ada didalam otak Warwick
ini, seorang agen bayaran Zionist International yang dibayar untuk mengadu
domba antar suku dan agama di Indonesia dengan “menyamar dan berpura-pura”
sebagai seorang muslim dan seorang pejuang Aceh.
Orang Mimpi Yang Tidak Merasa Aceh Dicaplok Soekarno Cs
Memang jelas rakyat Aceh telah
berjuang untuk menentukan nasibnya sendiri sejak Aceh dicaplok Soekarno.
“Assalamu'alaikum wr wbr.

Mereka Tak Sadar Hidup Di RI-Jawa-Yogya Yang Dibentuk Dari Penghancuran Negara Daerah Dan Negeri Lain

Kejahatan Soekarno Dengan RI Atau RI-Jawa-Yogya-Nya Masuk RIS Dan Menelan Negara Bagian RIS
Kalau Malu Atau Merasa Hina Disebut Penjajah, Hentikan Penjajahan Di Aceh

Acheh Bukan Milik RI Dan Rakyat Indonesia Melainkan Milik Rakyat Acheh

Sumatera, Siapa Punya ? “Seruan Kepada Bangsa-Bangsa Sumatera Ke-2”
Saya berterima kasih banyak
atas sambutan hangat yang sudah saudara-saudara berikan di seluruh Sumatera
atas Seruan saya yang pertama, yang bernama “Sumatera Siapa Punya?” beberapa waktu yang lalu. Ini bermakna saya tidaklah “bertepuk sebelah tangan”! Hari ini saya ucapkan
selamat datang kepada Angkatan Riau Merdeka, Angkatan Jambi MerdekA dan Angkatan
Minang Merdeka kedalam barisan Sumatera Merdeka!
Sumatra, Siapa Punya? “Seruan Kepada Bangsa-Bangsa Sumatera Ke-1”
Stockholm, 1 Febuari,
1991
Bismillahi arrahman arrahim.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Ucapan ini saya tujukan kepada
Saudara-saudara saya bangsa Sumatera, dari Acheh sampai ke Lampung, dari Sabang
sampai ke Bangka dan Belitung. Perjumpaan kita hari ini bermakna: Saya sudah
datang untuk mengunjungi Saudara-saudara sekalian, dan masing-masing, dimana
saja Saudara-saudara berada: di rumah, di kantor, di pasar, atas Tanah ibu
Sumatera, atau di perantauan. Mengapa saya lakukan ini? Sebab saya menghargai
dan memuliakan Saudara-saudara saya se-Sumatera: setiap anak Sumatera mempunyai
berat yang menentukan dalam neraca saya. Saudara-saudara bukan hanya satu angka
yang tidak berarti apa-apa dalam statistik, sebagaimana dibuat oleh
perampok-perampok Jawa selama 46 tahun yang akhir-akhir ini, yakni sejak tahun
1945. Dalam statistik mereka, kita semua akhirnya jatuh dalam keranjang sampah
minoriti yang tetap, walaupun kita berjumlah 25 juta jiwa. Kita yang hidup atas
Tanah kita sendiri, tetapi dinamakan minoriti dari satu bangsa lain, yang hidup
di pulau atau negeri lain, di seberang lautan, yang tidak ada hubungan apa-apa
dengan kita. Bangsa Jawa tidak ada hak untuk memerintah di pulau Sumatera,
walaupun mereka lebih banyak dari kita, sebagaimana bangsa Cina tidak ada hak
untuk memerintah bangsa-bangsa lain di Asia, walaupun mereka berjumlah lebih
1000 juta jiwa. Hak kita untuk merdeka sendiri di Sumatera adalah mutlak, tidak
ada sangkut-pautnya dengan bangsa Jawa. Mereka tidak boleh meminoriti-kan kita
diatas Tanah ibu kita sendiri, Sumatera. Dalam sistem demokrasi, konsep
minoriti itu diterima dengan syarat bahwa minoriti itu dapat menjadi majoriti
sesewaktu dan dengan pasti-pasti. Tetapi dibawah penjajahan Jawa yang bernama “Indonesia”, ini tidak bisa terjadi sebab
bangsa Jawa mahu menjadi majoriti yang tetap selama-lamanya. Mereka memakai
nama “demokrasi” hanya untuk propaganda dan
penipuan politik semata-mata.
Nafas Terakhir Indonesia
Oleh Nab Bahani As
Dalam sejarah
perjuangan bangsa Indonesia tercatat, bahwa berdirinya Budi Utomo selain awal
dari kebangkitan nasionalisme modern bangsa Indonesia, juga bercita-cita untuk
menyatukan seluruh rakyat Indonesia --dari 134 suku yang mendiami kepulauan
Nusantara dari Sabang sampai Merauke-- dalam satu semangat kebangsaan nasional,
yang puncaknya kemudian lahir Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, dengan pengakuan
pemuda-pemuda Indonesia sebagai satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa
sebagai wujud nasionalisme Indonesia yang lebih nyata.
Apa Isi Naskah Perjanjian Helsinki RI – GAM
Kontroversi
soal bendera dan lambang baru Aceh terus berlanjut. Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh menilai, Aceh berhak memiliki
lambang dan bendera baru tersebut sesuai Perjanjian Helsinki.
Ali Hasjmy, Seorang Ulama, Politikus dan Sastrawan Aceh

11 November 2013
L.K. Ara Penyair Asal Aceh Tengah

22 Juni 2013
Sambutan Rakyat Di Berbagai Daerah Tentang Proklamasi

Sekilah Tentang Peristiwa Rengasdengklok

Sambutan Proklamasi Di Ibu Kota Negara

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Sekitar pukul 20.00 WIB, rombongan
Bung Karno dan Bung Hatta telah kembali ke Jakarta. Mereka tiba dengan selamat.
Setibanya di Jakarta, para pemuda sibuk mencari tempat pertemuan yang aman
untuk membahas proklamasi. Atas usaha Mr. Achmad Soebardjo, diperolehlah tempat
yang aman untuk mengadakan pertemuan yaitu rumah Laksamana Maeda.
Upacara Proklamasi Kemerdekaan

Tokoh-Tokoh Yang Berperan Dalam Perumusan Awal Teks Proklamasi Dan Pelaksanaannya

Makna Proklamasi Kemerdekaan

17 Juni 2013
Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia Masa Partindo (Partai Indonesia)
Oleh: Inggrid
Selviana dan Sri Wahyu Ningsih
Latar Belakang

Sejarah Indonesia Masa Pergerakan Nasional: Muhammadiyah
Oleh: Nopi Sari Dewi dan Ayuni
Latar Belakang
Awal
lahirnya organisasi Muhammadiyah bermula dari niat K.H.Ahmad Dahlan yang
sekembalinya dari tanah suci mekkah yang cita-cita untuk pembaharuan
keagamaannya makin mantap. Hal yang mula dilakukan Ahmad Dahlan ketika itu
adalah membetulkan arah kiblat. Admad
Dahlan ketika itu ditentang keras, terutama keinginannya untuk membetulkan
letak masjid Kesultanan Yogyakarta. Kemudian ia mendirikan surau yang ketepatan
letak kiblat diletakkan demikian rupa, walaupun usaha ini juga ditentang oleh
K.H.Muhammad Halil dan langgar yang didirikannya pun dibinasakannya. Namun
kelurganya membangunkan sebuah langgar untuk dia dengan jaminan tidak akan
dirubuhkan lagi, sehingga dapat memudahkan Dahlan untuk mengajarkan dan
mempraktikan agama yang menjadi keyakinannya.
Pengaruh Pendidikan Islam Terhadap Pendidikan Nasional
Konsep Dasar Pendidikan

Islam Masuk Ke Afrika

16 Juni 2013
Revolusi Konflik Dalam Islam: Kajian Normatif Dan Historis Perspektif Ulama Dayah

Langganan:
Postingan (Atom)