5 Agustus 2012

Makanan pembuka Puasa

Anjuran Nabi SAW, berbuka (ifthar) puasa harus disegerakan, tanpa menunda-nunda terlebih dahulu. Makanan pembuka atau ta'jil ifthar atau ta'jil ini ditekankan mengawalinya dengan kurma, air, atau minuman yang manis-manis seperti madu, susu, kolak, teh manis, dan semacamnya.

Diriwayatkan oleh Sulaiman bin Amir Addhabi RA dari Nabi SAW bersabda, ''Kalau salah seorang diantara kalian berbuka puasa supaya berbuka dengan kurma, karena ia mengandung keberkahan, kalau tidak menemukannya supaya minum air karena ia berhasiat mensucikan.'' (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

Dari Sahl bin Sa'd bahwa Rasulullah SAW bersabda, ''Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka itu menyegerakan berbuka.'' (HR Bukhari Muslim).

Dalam hadits lain, dari Abu 'Athiyah RA katanya: Aku dan Masruq, pernah datang menemui 'Aisyah RA ke rumahnya, lalu kami bertanya: ''Ya Ummul Mukminin! Ada dua orang sahabat Rasulullah SAW, yang satu menyegerakan berbuka puasa dan shalat, dan yang satu lagi melambatkannya. Bagaimana itu?'' Tanya 'Aisyah RA, ''Siapa yang menyegerakan berbuka puasa dan shalat?'' Jawab kami, ''Abdullah bin Mas'ud.'' Kata 'Aisyah, ''Menyegerakan itulah yang dilakukan Rasulullah SAW.'' (HR MUslim)

Apabila umat Islam mempercepat buka puasa, maka dia telah mengabadikan sunah Rasulullah dan teladan salafus saleh, dan mereka tiada akan tersesat selama mempertahankan ajaran agamanya dengan kuat.

Rasulullah SAW biasanya berbuka puasa sebelum shalat maghrib, karena mempercepat buka puasa merupakan akhlak para nabi. Dari Abu Ad-Darda' RA: ''Tiga hal dari akhlak kenabian: ialah mempercepat buka puasa, menta'kirkan makan sahur, dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dalam shalat.''

Rasulullah SAW menganjurkan dalam buka puasa, supaya makan kurma, kalau tidak ada supaya minum air. Ini salah satu pertanda kasih dan cintanya kepada umatnya. Allah SWT berfirman, ''Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kamu, yang amat berat baginya kesusahan kamu serta harap akan keimananmu, lagi sangat kasih dan sayang kepada orang-orang yang beriman.''

Menurut penelitian para ahli, pemberian tubuh dengan makanan manis pada waktu usus dalam keadaan kosong, lebih baik dan bermanfaat dari makanan yang lain terutama bagi tubuh yang sehat. Sedang guna air, untuk memulihkan kekeringan yang diderita tubuh karena puasa.

Anjuran ini ternyata erat kaitannya dengan kesehatan jasmani. Buah-buahan dan minuman yang manis merupakan bahan bakar siap pakai yang dapat segera diserap oleh tubuh untuk memulihkan tenaga setelah seharian tubuh tidak dusuplai oleh makanan dan minuman. Yang dimaksud siap pakai di sini ialah cepat meresap ke dalam tubuh, terutama otak, sehingga energi otak akan meningkat.

Glukosa (zat gula) yang terkandung di dalam buah-buahan dan minuman yang manis merupakan sumber energi utama yang dapat menggerakkan susunan saraf pusat. Glokosa efektif dibutuhkan ketika tubuh memerlukan masukkan energi yang diperlukannya.

Kurma dipilih sebagai menu pembuka ta'jil karena kandungan kurma sangat luar biasa. Menurut penelitian ilmu kedokteran, sebiji kurma mengandung 70-87 persen zat gula (glukosa), 2 persen protein, 2-3 persen lemak dan sisanya magnesium, sodium, butasium, zat besi, dan kalsium, plus vitamin A, B1, B2 dan D. Kurma mengandung serat dan keadaannya tidak terkontaminasi oleh proses kimia, alami dan bebas kolesterol.

Selain itu, sebaiknya orang yang berpuasa ketika hendak berbuka dengan doa apa saja yang disukainya. Sabda Rasulullah SAW, ''Sesungguhnya doa orang yang berpuasa pada waktu berbuka itu tidak ditolak.'' (HR Ibnu Majah).


(Chaerol Riezal)

Sumber:
Kumpulan Berita Swara Muslim September 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar