Anjuran Nabi SAW, berbuka (ifthar) puasa harus disegerakan, tanpa menunda-nunda
terlebih dahulu. Makanan pembuka atau ta'jil ifthar atau ta'jil ini
ditekankan mengawalinya dengan kurma, air, atau minuman yang manis-manis
seperti madu, susu, kolak, teh manis, dan semacamnya.
Diriwayatkan oleh
Sulaiman bin Amir Addhabi RA dari Nabi SAW bersabda, ''Kalau salah seorang
diantara kalian berbuka puasa supaya berbuka dengan kurma, karena ia mengandung
keberkahan, kalau tidak menemukannya supaya minum air karena ia berhasiat
mensucikan.'' (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
Dari Sahl bin Sa'd
bahwa Rasulullah SAW bersabda, ''Manusia senantiasa dalam kebaikan selama
mereka itu menyegerakan berbuka.'' (HR Bukhari Muslim).
Dalam hadits lain, dari
Abu 'Athiyah RA katanya: Aku dan Masruq, pernah datang menemui 'Aisyah RA ke
rumahnya, lalu kami bertanya: ''Ya Ummul Mukminin! Ada dua orang sahabat
Rasulullah SAW, yang satu menyegerakan berbuka puasa dan shalat, dan yang satu
lagi melambatkannya. Bagaimana itu?'' Tanya 'Aisyah RA, ''Siapa yang
menyegerakan berbuka puasa dan shalat?'' Jawab kami, ''Abdullah bin Mas'ud.''
Kata 'Aisyah, ''Menyegerakan itulah yang dilakukan Rasulullah SAW.'' (HR
MUslim)
Apabila umat Islam
mempercepat buka puasa, maka dia telah mengabadikan sunah Rasulullah dan
teladan salafus saleh, dan mereka tiada akan tersesat selama mempertahankan
ajaran agamanya dengan kuat.
Rasulullah SAW biasanya
berbuka puasa sebelum shalat maghrib, karena mempercepat buka puasa merupakan
akhlak para nabi. Dari Abu Ad-Darda' RA: ''Tiga hal dari akhlak kenabian: ialah
mempercepat buka puasa, menta'kirkan makan sahur, dan meletakkan tangan kanan
di atas tangan kiri dalam shalat.''
Rasulullah SAW
menganjurkan dalam buka puasa, supaya makan kurma, kalau tidak ada supaya minum
air. Ini salah satu pertanda kasih dan cintanya kepada umatnya. Allah SWT
berfirman, ''Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kamu, yang
amat berat baginya kesusahan kamu serta harap akan keimananmu, lagi sangat
kasih dan sayang kepada orang-orang yang beriman.''
Menurut penelitian para
ahli, pemberian tubuh dengan makanan manis pada waktu usus dalam keadaan
kosong, lebih baik dan bermanfaat dari makanan yang lain terutama bagi tubuh
yang sehat. Sedang guna air, untuk memulihkan kekeringan yang diderita tubuh
karena puasa.
Anjuran ini ternyata erat kaitannya dengan kesehatan jasmani. Buah-buahan dan minuman yang manis merupakan bahan bakar siap pakai yang dapat segera diserap oleh tubuh untuk memulihkan tenaga setelah seharian tubuh tidak dusuplai oleh makanan dan minuman. Yang dimaksud siap pakai di sini ialah cepat meresap ke dalam tubuh, terutama otak, sehingga energi otak akan meningkat.
Anjuran ini ternyata erat kaitannya dengan kesehatan jasmani. Buah-buahan dan minuman yang manis merupakan bahan bakar siap pakai yang dapat segera diserap oleh tubuh untuk memulihkan tenaga setelah seharian tubuh tidak dusuplai oleh makanan dan minuman. Yang dimaksud siap pakai di sini ialah cepat meresap ke dalam tubuh, terutama otak, sehingga energi otak akan meningkat.
Glukosa (zat gula) yang
terkandung di dalam buah-buahan dan minuman yang manis merupakan sumber energi
utama yang dapat menggerakkan susunan saraf pusat. Glokosa efektif dibutuhkan
ketika tubuh memerlukan masukkan energi yang diperlukannya.
Kurma dipilih sebagai
menu pembuka ta'jil karena kandungan kurma sangat luar biasa. Menurut penelitian
ilmu kedokteran, sebiji kurma mengandung 70-87 persen zat gula (glukosa), 2
persen protein, 2-3 persen lemak dan sisanya magnesium, sodium, butasium, zat
besi, dan kalsium, plus vitamin A, B1, B2 dan D. Kurma mengandung serat dan
keadaannya tidak terkontaminasi oleh proses kimia, alami dan bebas kolesterol.
Selain itu, sebaiknya
orang yang berpuasa ketika hendak berbuka dengan doa apa saja yang disukainya.
Sabda Rasulullah SAW, ''Sesungguhnya doa orang yang berpuasa pada waktu berbuka
itu tidak ditolak.'' (HR Ibnu Majah).
(Chaerol Riezal)
Sumber: Kumpulan Berita Swara Muslim September 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar