Mengenai peristiwa mukjizat ini
Imam Syafi'i r.a mengatakan, bahwa Allah Swt menganugerahkan kepada Nabi kita,
mukjizat yang tidak pernah dianugerahkan kepada para nabi sebelum beliau.
Kepada Nabi Isa a.s Allah menganugerahkan mukjizat menghidupkan kembali orang
yang sudah mati. Kepada Nabi Muhammad Saw Allah menganugerahkan mukjizat lebih
besar, yaitu mukjizat berupa sebatang pokok kayu dapat mengeluh dan merintih
di-hadapan beliau.
Sebagaimana di-ketahui, tiang-tiang
masjid Nabawi di Madinah terbuat dari batang-batang pohon kurma. Di antara
sejumlah batang kayu yang ada di tempat itu di ambil beberapa batang untuk
dijadikan mimbar, tempat Rasulullah berkhutbah. Pada sutu hari ketika hendak
berkhutbah, beliau naik ke atas batang kayu yang dijadikan mimbar. Tiba-tiba,
kayu yang beliau injak terbelah-belah dan menjerit (sementara riwayat lain
merintih dan mengeluh).
Rasulullah Saw segera turun,
kemudian beliau menggabungkan belahan yang satu dengan belahan yang lain. Saat
itulah belahan-belahan kayu pada merintih dan mengeluh seperti anak kecil.
Mendengar suara itu, Rasulullah Saw berucap,"Demi Dia yang jiwa Muhammad
berada di tangan-Nya, kalau ia (batang kayu itu) tidak ku minta supaya diam,
niscaya ia akan terus merintih hingga hari kiamat." Kemudian beliau
menyuruh beberapa orang sahabat supaya mengubur batang kayu yang sudah patah
terbelah-belah itu.
Al Baghwi mengatakan, pada waktu
Al Hasan bin Ali r.a membicarakan peristiwa mukjizat tersebut, ia menangis
tersedu-sedu. Kemudian ia berkata kepada orang-orang yang hadir,"Hai para
hamba Allah, kayu pun merintih dan mengeluh karena ingin menyertai Rasulullah
Saw, pada kedudukannya di sisi Allah. Sebenarnya kalianlah yang lebih berhak
merindukan hal itu.
Peristiwa mukjizat tersebut
terjadi di Madinah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar